PENGALAMAN BELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

Main Author: Adi , Iswantah
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/3794/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/3794/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/3794/
Daftar Isi:
  • PT Matahari Department Store adalah department store yang pertama, terbesar, dan paling berkembang di Indonesia dan di kenal sebagai peritel handal untuk kategori pakaian dan mode, serta menawarkan barang-barang keperluan rumah tangga lainnya. PT Matahari Department Store (MDS) secara berkelanjutan mengembangkan konsep gerai Matahari New Generation (NG) untuk meningkatkan kualitas gerai dengan layanan pelanggan yang lebih baik, efisiensi operasional dan konsep modern serta suasana belanja terbaru bagi para konsumen. Berdasarkan fenomena di atas perkembangan penjualan yang fluktuatif dialami oleh Matahari departement Store yang kurang stabil dan masih belum mencapai realisasi penjualan, hal ini menandakan adanya tingkat pembelian baik terencana atau tidak terencana yang masih rendah diharapkan dari pihak manajemen mampu mengevaluasi hal ini baik mengenai lingkungan, pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah eluruh konsumen yang membeli produk dari Matahari Department Store Surabaya. Sampel yang diambil adalah sebesar 112 responden. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang berdasarkan kuisioner hasil jawaban responden. Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah Structural Equation Modelling. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan a) variabel Resources_Expenditure tidak mampu meningkatkan Impulse Buying, tidak dapat diterima. b)Variabel Hedonic_Shoping_Value mampu meningkatkan Impulse Buying, dapat diterima. c.Variabel Utilitarian_Shoping_Value tidak mampu meningkatkan Impulse Buying, tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Matahari departemen store Plaza Tunjungan Surabaya kurang mampu memberikan stimulus yang kuat dalam memberikan impulse buying, meskipun produk-produk yang update dijual dengan konsep store yang menarik dan nyaman. Keywords: Pengalaman Berbelanja dan Impulsif Buying