KAJIAN PRODUKSI BIOETHANOL DARI RUMPUT GAJAH
Main Author: | Ni Ketut , Sari |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.upnjatim.ac.id/3768/1/(C%2D8)ni_ketut_sari.pdf http://eprints.upnjatim.ac.id/3768/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian kajian produksi bioethanol dari rumput gajah bertujuan untuk mencari bahan baku alternatif bioethanol dan mengkaji proses hidrolisis asam dan fermentasi. Ketersediaan rumput gajah dapat diperoleh secara kontinyu dan melimpah, merupakan salah satu tanaman yang kurang dimanfaatkan. Rumput gajah hanya digunakan sebagai makanan ternak, terkadang rumput gajah juga dianggap sebagai tanaman pengganggu. Tetapi rumput gajah mempunyai kadar selulosa yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan penghasil ethanol. Sampai saat ini konsumsi ethanol dunia sekitar 63 persen untuk bahan bakar, terutama di Brazil, Amerika Utara, Kanada, Uni Eropa, dan Australia. Di Asia, Jepang dan Korea Selatan konsumsi terbesar ethanol adalah untuk minuman keras. Dalam penelitian ini dilakukan proses hidrolisis pada kondisi tetap : suhu 30 o C, volume larurtan HCl 700 ml, waktu hidrolisis 1 jam dan kondisi berubah: berat rumput gajah 25, 30, 35, 40, 45 (gram), pH larutan HCl 1,2,3,4,5. Kemudian dilanjutkan proses fermentasi pada kondisi tetap : suhu 30 o C, pH 4, 5 ; volume fermentasi 500 ml dan kondisi berubah: waktu fermentasi 4, 5, 6, 7, 8 (hari), starter 8 %, 10 %, 12 %, 14 %. Untuk memperoleh produk ethanol yang lebih murni dilakukan proses distilasi. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil, pada proses hidrolisis kadar glukosa yang terbaik 26,29 %, berat rumput gajah kering 35 gram dan pH 4. Pada proses fermentasi kondisi terbaik menggunakan starter Saccharomyces Cerevisiae 10 % selama 6 hari, menghasilkan ethanol 4,32 % sebelum di distilasi dan setelah didistilasi menghasilkan ethanol sebesar 27,71 % dan kadar glukosa sisa 8.09 %. Dari hasil yang diperoleh, rumput gajah dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan bioethanol.