MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

Main Author: YULIA , PUSPITA
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.upnjatim.ac.id/3622/1/file1.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/3622/2/file2.pdf
http://eprints.upnjatim.ac.id/3622/
Daftar Isi:
  • Menonton program acara blakra’an di JTV memang selalu menarik perhatian orang yang terlepas dari kejenuhan. Program acara blakra’an itu sendiri adalah sebuah program dokumenter yang berisikan berita ringan (soft news) yang memberikan informasi dan juga wawasan seputar berbagai unsur yang ada di Surabaya, seperti informasi mengenai sejarah, informasi mengenai kebudayaan, informasi mengenai cerita dari potret Surabaya tempo dulu, dan informasi mengenai bahasa Surabaya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motif pemirsa Surabaya dalam menonton program acara blakra’an di JTV. Landasan teori yang digunakan yaitu Teori Uses and Gratifications dimana anggapan dasar dari teori ini menyatakan bahwa teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap orang. Jadi anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhannya. Penelitian ini menganalisis fenomena tersebut mengacu pada tiga motif, yaitu motif kognitif, motif identitas personal, dan motif diversi dengan masing-masing indikatornya. Segmentasi dari penelitian ini adalah para pemirsa yang berusia 18 – 40 tahun bertempat tinggal di Surabaya. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data pada tiap motif menggunakan kuesioener yang disebarkan ke 100 responden, dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulannya, ada tiga motif yang mendasari penonton menyaksikan acara blakra’an di JTV, yaitu motif kognitif, motif identitas personal, dan motif diversi. Dari ketiga motif tersebut yang paling tinggi adalah motif kognitif, hal ini dikarenakan penonton lebih banyak ingin mendapatkan informasi dibandingkan mendapatkan hiburan, sedangkan motif yang terendah adalah motif identitas personal, karena hanya terdapat 5 pertanyaan saja pada motif ini, dan pemirsa cenderung menginginkan suatu hiburan dan informasi daripada hanya sekedar menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau khalayak sendiri.