ANALISIS WASTE LUAS LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING DI CV. SATYA KARYA - SURABAYA
Main Author: | HENDRI , FITRIYANTO |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.upnjatim.ac.id/2699/1/file1.pdf http://eprints.upnjatim.ac.id/2699/2/file2.pdf http://www.upnjatim.ac.id http://eprints.upnjatim.ac.id/2699/ |
Daftar Isi:
- ANALISIS WASTE LUAS LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN MANUFACTURING DI CV. SATYA KARYA - SURABAYA ABSTRAK CV. Satya Karya Surabaya adalah perusahaan produksi alat rumah tangga. peluang pasar yang masih besar membuat perusahaan ini selalu meningkatkan jumlah produksinya dari waktu kewaktu, akan tetapi banyaknya faktor kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut membuat jalannya produksi kurang begitu maksimal. Sebagai misal waste yang terdapat pada area produksi sehingga mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Selama ini CV. Satya Karya Surabaya belum pernah melakukan penyelesaian untuk mengurangi waste yang terjadi di area produksi, sehingga dalam hasil identifikasi ditemukan banyak waste yang diantaranya adalah lingkungan, kesehatan, keselamatan, persediaan yang tidak perlu, proses yang tidak sesuai, kecacatan, menunggu. Oleh sebab itu peran Lean Manufaktur sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di CV. Satya Karya Surabaya. Tujuan dilakukan penelitian di CV. Satya Karya Surabaya adalah untuk mengidentifikasi aktivitas secara keseluruhan menggunakan Big Picture Mapping, mengidentifikasi waste yang terjadi dan menganalisa penyebab waste yang ada selama proses produksi dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi waste yang ada pada lantai produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui besarnya value added activity pada operasi sebesar 39.27%, non value added activity pada waktu tunggu (Delay) sebesar 17.28% dan necessary but non value added activity pada Transportasi, Inspeksi, Storage sebesar 43.47%. Sedangkan dalam VALSAT tools yang terpilih adalah process activity mapping karena tools ini mempunyai nilai bobot yang tebesar diantara tools VALSAT lannya yaitu sebesar 47.24%, Dalam Fish Bone Chart diketahui bahwa pemborosan yang paling besar adalah persediaan yang tidak perlu, kecacatan, menunggu, Sehingga dengan mengetahui akar penyebab dari pemborosan yang terjadi bisa dilakukan rekomendasi perbaikan dengan FMEA. Dari FMEA diketahui nilai RPN tiap-tiap waste yang diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan adalah Lingkungan dengan nilai RPN 210, Keselamatan dengan nilai RPN 150, Kesehatan dengan nilai RPN 180, Proses yang tidak sesuai dengan nilai RPN 252, Persediaan yang tidak perlu dengan nilai RPN 294, Kecacatan dengan nilai RPN 392, dan Menunggu dengan nilai RPN 336, Sehingga untuk mengurangi pemborosan tersebut disarankan agar koordinasi antara bagian pemasaran dan produksi ditingkatkan, standar produksi harus jelas, pembenahan fasilitas atau layout kerja, pembenahan metode kerja, penambahan/pengurangan tenaga kerja pada setasiun kerja tertentu. Kata kunci : Lean manufacture,Waste, BPM, VALSAT, Fish bone chart, FMEA