REPRESENTASI KEHIDUPAN KELUARGA DALAM LIRIK LAGU “GENERASI FRUSTASI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kehidupan Keluarga Dalam Lirik Lagu “Generasi Frustasi” yang dibawakan oleh Iwan Fals)
Main Author: | Virizki , Muhammad Akbar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.upnjatim.ac.id/2305/1/1.pdf http://eprints.upnjatim.ac.id/2305/2/2.pdf http://www.upnjatim.ac.id http://eprints.upnjatim.ac.id/2305/ |
Daftar Isi:
- Krisis global yang melanda penduduk Indonesia menjadi sebuah cekikan keras bagi rakyat dan pemerintahan pada era 70an dan 80an. Tidak hanya dari berbagai sektor yang kena imbas dampak negatifnya, tetapi juga mempengaruhi pola kehidupan masyarakat di Indonesia. Dalam perilaku ekonomi, masyarakat harus lebih ekstra selektif untuk menentukan mana kebutuhan yang benar-benar diperlukan dan mana kebutuhan yang sifatnya dapat ditunda agar masyarakat tidak mengalami pemborosan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pemaknaan kehidupan keluarga dalam lagu “Generasi Frustasi” akan diteliti dengan menggunakan pendekatan semiotik yaitu teori semiotik menurut Ferdinand de Saussure. Berdasarkan teori saussure, maka pemaknaan kehidupan kelurga dalam lagu “Generasi Frustasi” tersebut akan diteliti berdasarkan teori tanda saussure yang mempunyai tiga bagian yaitu : Signifier, Signified, dan Signification. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap pamaknaan lagu “Generasi Frustasi” memberitahukan sebuah nilai kepada masyarakat bahwa telah banyak dari mereka melupakan pentingnya keluarga yang akan membentuk pribadipribadi dalam masyarakat sosial sehingga menciptakan adanya keluarga yang broken home. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotik yang bersifat Deskriptif kualitatif dengan menggunakan pemaknaan lirik lagu “Generasi Frustasi” sebagai korpus penelitian. Unit analisis ini adalah tanda-tanda berupa tulisan, yaitu terdiri atas kata-kata yang membentuk kalimat yang ada pada lirik lagu “Generasi Frustasi”. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada lagu “Generasi Frustasi” dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga memiliki peranan penting dalan membentuk suatu generasi. Keluarga yang broken home akan membuat para anggota dalam keluarga tersebut menjadi tidak nyaman. Keadaan orang tua yang lebih mementingkan keegoisannya sendiri, lebih memilih mencari kesenangan sendiri-sendiri tanpa menyadari bahwa masih ada anak-anak yang masih tetap membutuhkan perhatian dalam perkembangannya.