UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA WAHID HASYIM WARUNGASEM BATANG
Daftar Isi:
- Kemandirian berarti kemampuan seseorang untuk melakukan, memikirkan dan merasakan sesuatu, untuk mengatasi masalah, bersaing, mengerjakan tugas, dan mengambil keputusan dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, bertanggung jawab, serta tidak bergantung pada bantuan orang lain. Kemandirian merupakan aspek yang berkembang dalam diri setiap orang, yang bentuknya sangat beragam, pada tiap orang yang berbeda, tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar yang dialami masing-masing orang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang? Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang, untuk mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang. Kegunaan penelitian adalah diharapkan dapat memberikan contoh bagi guru dalam membentuk kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang. Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, interview dan dokumentasi. Adapun dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, Upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang, antara lain: Guru mengajarkan tentang rasa hormat dan mematuhi perintah guru, kebersihan dan berpakaian rapi, membantu orang lain atau teman sebaya, serta mampu mengatasi kesulitan dan meningkatkan rasa tanggung jawab. Kemandirian siswa-siswi di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang terbagi menjadi dua yakni kemandirian siswa kelas A yang belum memiliki kemandirian penuh dan kemandirian siswa kelas B yang sudah memiliki kemandirian yang penuh. Timbulnya kemandirian pada siswa-siswi di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang tidak muncul begitu saja melainkan dibutuhkan metode pembiasaan dari guru dan orang tua dalam meningkatkan kemandirian pada anak. Kedua, Faktor yang mendukung upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Wahid Hasyim Warungasem Batang, antara lain: perkembangan anak yang terus mengalami kemajuan, adanya guru yang profesional dalam mengajarkan kemandirian, kerjasama antara guru dengan orang tua yang baik. Sedangkan faktor yang menghambat, antara lain: adanya sikap pemanjaan dari orang tua, siswa keasikan bermain.