Daftar Isi:
  • Produk TASYQURO adalah simpanan dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yang di khususkan untuk kepentingan Qurban dan Aqiqah. Namun minat nasabah pada produk TASYQURO ini masih kurang, meskipun dalam perhitungannya secara jumlah nasabah naik tetapi dalam presentasenya tidak siginifikan karena jumlah perkembangan TASYQURO tidak sebanyak kenaikan tabungan yang lain. Oleh karena itu BTM Comal harus melakukan strategi pemasaran untuk meningkatakan minat nasabah pada produk TASYQURO. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemasaran TASYQURO dalam meningkatkan nasabah dan implikasi dari pelaksanaan strategi pemasaran terhadap minat nasabah pada produk TASYQURO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran TASYQURO dalam meningkatkan nasabah dan mengetahui implikasi dari pelaksanaan strategi pemasaran terhadap minat nasabah pada produk TASYQURO di BTM Comal. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan lokasi di BTM Comal. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data Primer dengan cara wawancara dan observasi sedangkan data sekundernya adalah dokumentasi. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah data primer dengan wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder dengan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pemasaran TASYQURO dalam meningkatkan nasabah di BTM Comal adalah sebagai berikut : pertama, adanya strategi promosi yaitu dengan cara mendatangi sekolah-sekolah, majelis taklim, pasar dengan menyebarkan brosur-brosur atau iklan yang menarik. Kedua, strategi harga, dalam menetapkan harga, BTM Comal tidak memberatkan masyarakat seperti pada produk TASYQURO setoran awal yaitu 100.000. Ketiga, adanya strategi produk dengan akad mudharabah mutlaqah yaitu dengan timbal balik jasa berupa bagi hasil yang kompetitif sesuai dengan syariat Islam. Keempat, adanya strategi distribusi dengan adanya market channel antara dinas Koperasi maupun BTM center. Adapun implikasi yang dihadapi BTM Comal adalah masyarakat sekitar belum memahami produk TASYQURO, kurang ketertarikan masyarakat dalam menabung, nasabah masih merasa ragu atau bimbang karena saldo dalam tabungan tida dapat diambil sewaktu-waktu, kurangnya perhatian terhadap promosi produk TASYQURO, kurangnya sumber daya manusia, kurangnya jaringan dalam memasarkan produk.