Daftar Isi:
  • Implementasi metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam sangatlah penting mengingat metode keteladanan adalah metode yang paling baik dibandingkan metode-metode lainnya. Melalui metode ini pendidik memberi teladan berdasarkan Pendidikan Agama Islam kepada peserta didiknya bagaimana cara berbuat, mengerjakan sesuatu atau cara wudhu, beribadah, membaca suratsurat pendek dan sebagainya. Melalui metode ini, peserta didik dapat melihat, menyaksikan, dan menyakini cara yang sebenarnya sehingga mereka dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah. Rumusan masalah dalam penelitian ini tentang implementasi metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam, faktor apa saja yang menunjang dan menghambat implementasi metode keteladanan dalam pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam, faktor-faktor yang menunjang dan menghambat implementasi metode keteladanan dalam pendidikan Agama Islam siswa-siswa SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan pengetahuan dalam mengembangkan metode keteladanan dalam Pendidikan Agama Islam, dan memberi khazanah keilmuan dalam dunia kependidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian field reseach (penelitian lapangan) yang mengambil objek penelitian di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 di SD Negeri Proyonanggan 06 Batang. Adapun metode pengumpulan data adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya adalah metode analisis data diskriptif kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa metode keteladanan di dalam sekolah ini diterapkan dimulai dari dewan guru yang meneladani sesuai dengan Pendidikan Agama Islam, dengan mencerminkan figur yang baik yang selalu dicontoh oleh seorang siswa, kemudian siswa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolahan maupun di luar sekolah. Adapun faktor-faktor penunjang dan penghambat yaitu: Faktor penunjangnya antara lain: Adanya kerja sama kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan di SDN Proyonanggan 06 untuk memberi teladan; Partisipasi orangtua untuk menyekolahkan anak-anak di TPQ; Sebelum memulai pelajaran peserta didik diwajibkan Berdo’ a: membaca Surat al fatikhah dan Asma’ul khusna kemudian dilanjutkan dengan hafalan surat pendek. Faktor penghambat antara lain: Lingkungan keluarga karena siswa berasal dari bermacammacam keluarga mayoritas orangtua bekerja, Jadi pengawasan orang tua kurang; Pihak sekolah tidak bisa memantau secara langsung anak didiknya di luar sekolah selama 24 jam. Contohnya Sholat, Wudhu, membaca surat pendek.