Korelasi Pelaksanaan Hukuman Jasmani terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di SMK Satya Praja 2 Petarukan Kab. Pemalang
Daftar Isi:
- Masalah kedisiplinan siswa merupakan masalah yang sering dihadapi oleh berbagai sekolah tidak terkecuali oleh SMK Satya Praja 2 Petarukan. Menurut Koordinator BK Ibu Tisan Cahyani, S.Pd mengatakan bahwa siswa SMK Satya Praja 2 Petarukan sering melakukan tindak ketidakdisiplinan, Seperti halnya terlambat masuk sekolah dan mengikuti pelajaran, tidak masuk sekolah tanpa ijin, merokok, membolos dan pemakaian atribut sekolah yang tidak sesuai dengan aturan sekolah. Hal ini menjadi permasalahan sekolah yang serius sehingga sekolah memberlakukan hukuman dalam bentuk hukuman jasmani bagi siswa yang melakukan tindak ketidakdisiplinan. Upaya ini dilakukan agar kedisiplinan siswa semakin meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan hukuman jasmani di SMK Satya praja 2 Petarukan? Bagaimana kedisiplinan belajar siswa di SMK Satya Praja 2 Petarukan? Bagaimana korelasi pelaksanaan hukuman jasmani terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMK Satya Praja 2 Petarukan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan hukuman jasmani di SMK Satya praja 2 Petarukan, untuk mengetahui kondisi kedisiplinan belajar siswa di SMK Satya praja 2 Petarukan dan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi pelaksanaan hukuman jasmani terhadap kedisiplinan belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sumber primer penelitian ini diperoleh dari siswa yang menjadi responden. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah, staff kesiswaan, guru BP/BK, buku-buku penunjang, arsip, dokumen, dan lain-lain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket, metode observasi, metode dokumentasi, dan metode wawancara (interview). Sedangkan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tabel r product moment, maka dapat dijelaskan bahwa untuk taraf signifikasi 5%, rxy ≤ rt yang berarti tidak signifikan, dan untuk taraf signifikasi 1% rxy ≤ rt yang berarti tidak signifikan. Melihat hasil tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi “Terdapat korelasiyang signifikan antara pelaksanaan hukuman jasmani dengan kedisiplinan peserta didik di SMK satya Praja 2 Petarukan” tidak diterima atau ditolak, oleh sebab itu kesimpulannya adalah korelasi pelaksanaan hukuman jasmani terhadap kedisiplinan peserta didik tidak signifikan.