Daftar Isi:
  • Pesantren (Ma’had) Takhasus adalah sebuah istilah yang diberikan oleh Almarhum KH. Khudhori Tabri selaku kepala MAS Simbang Kulon Buaran sekaligus pengasuh Ma’had tersebut untuk memberikan nama bagi kelas khusus yang lebih mengedepankan pendalaman materi-materi keagamaan dengan porsi yang lebih banyak, juga seleksi santri yang lebih ketat. Pesantren Takhasus Simbang Kulon pada perkembangannya terintegrasi dengan Madrasah Aliyah Salafiyah Simbang Kulon program studi keagamaan sehingga hasilnya lebih optimal. Siswa-siswa Madrasah Aliyah Salafiyah Simbang Kulon program studi keagamaan diwajibkan tinggal di asrama pesantren atau istilahnya the islamic boarding school with relegius program, dengan demikian kurikulum yang diajarkan di pesantren adalah untuk menunjang mata pelajaran yang ada di sekolah. Pembelajaran Ilmu Nahwu di Pesantren Takhasus Simbang Kulon yang sebenarnya haruslah dipandang sebagai suatu pembelajaran yang menyeluruh. Semua aktifitas baik secara teoritis maupun praktis yang mendukung kemampuan santri dalam pemahaman Ilmu Nahwu adalah bagian dari pembelajaran Ilmu Nahwu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pembelajaran Illmu Nahwu di Pondok Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasinya, dan apa keunggulan pembelajaran Ilmu Nahwu di Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pembelajaran ilmu nahwu di Pondok Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasinya, dan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari setiap program pembelajaran Ilmu Nahwu di pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan sekaligus untuk dicarikan solusi yang lebih baik.. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara observasi,dokumentasi dan wawancara dengan pengasuh, dewan guru dan santri-santri Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini dengan cara induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus di lapangan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada proses evaluasi pembelajaran Ilmu Nahwu, kemudian ditarik kesimpulan yang sifatnya umum yaitu pembelajaran Ilmu Nahwu di Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil penelitian dalam skripsi ini adalah pertama pelaksanaan pembelajaran ilmu nahwu dilaksanakan dalam beberapa hal, diantaranya; Hafalan kaidah-kaidah ilmu nahwu dalam hal ini nadhom Alfiyah, Pembahasan kitab nahwu, yaitu kitab Jurumiyah dan kitab Alfiyah,Ilmu Nahwu dalam Pembelajaran bahasa Arab, Musyawarah / bahsul kutub dengan melihat tarkib-tarkib kalimatnya ditinjau dari ilmu nahwu , dan Pengkajian kitab-kitab dengan makna bahasa jawa yang melibatkan tata susunan bahasa arab ( metode utawi iki iku) Kedua, beberapa kegiatan di pesantren Takhasus Simbang Kulon yang mendukung proses evaluasi pembelajaran, diantaranya; sorogan, setoran hafalan, tanya jawab, dan bahsul masail.Dari Dari beberapa metode yang dipakai di Pesantren Takhasus Simbang Kulon Buaran Pekalongan semuanya masih mengacu pada metode qowaid wa tarjamah. Metode ini mempunyai kelebihan dimana sebagai outputnya para alumnus sangat pandai membaca dan menerjemahkan kitab-kitab klasik berbahasa “Arab gundul”, tetapi tidak mampu mengutarakan dan mengekspresikan pikiran mereka dalam bahasa Arab.