Daftar Isi:
  • Banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya aktivitas pada siswa seperti kasih sayang dari orang tua, pendidikan agama, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Pada dasarnya anak masih membutuhkan bimbingan dan pengawasan dari keluarga dan bila mereka sering menentang orang tuanya, bukan berarti bahwa semua yang ditentangnya itu dilakukan dengan sepenuh hatinya. Mereka hanya tak ingin diperintah dengan keras ataupun ditekan. Maka perlu adanya tindakan khusus untuk membimbing aktifitas siswa. Pendidikan agama merupakan pendidikan yang dibutuhkan oleh siswa untuk membentuk dan mengarahkan kepribadian yang baik dan benar. Di samping itu Islam bisa menjadikan kepribadian setiap generasi untuk membentuk suri tauladan dan akhlak yang baik. Diharapkan dengan pendidikan agama dapat menekan kenakalan yang terjadi pada siswa. SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan merupakan salah satu SDN yang ada di Kabupaten Pekalongan. Selama ini siswa SDN 02 Kalijoyo Kajen selalu dicap atau dikaitkan dengan aktivitas peserta didik yang kurang baik, hal ini karena seringnya peserta didik SDN 02 Kalijoyo Kajen yang melakukan kenakalan. Untuk itulah peneliti menjadikan SDN 02 Kalijoyo Kajen sebagai obyek penelitian untuk meneliti tentang aktivitas peserta didik yang ada di SDN tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bentuk kenakalan apa saja yang dilakukan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan? Faktor apa saja yang mempengaruhi kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan? Bagaimana usaha guru dalam mencegah kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk kenakalan yang dilakukan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan, serta untuk mengetahui usaha guru dalam mencegah kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan. Kegunaan penelitian adalah dapat bermanfaat bagi siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen sehingga lebih memperhatikan perilakunya agar tidak terlibat kedalam aktivitas yang negatif. Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kajen Pekalongan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu sumber penelitian yang tidak langsung adalah berupa kajian pustaka data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, bentuk kenakalan yang dilakukan siswa SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan adalah melakukan pelanggaran ringan, seperti: setiap hari terdapat siswa yang datang terlambat ke sekolah, terdapat siswa yang tidak membawa buku/alat pelajaran pada jam pelajaran yang bersangkutan, terdapat siswa yang keluar kelas pada waktu jam pelajaran tanpa seizin guru, terdapat siswa yang tidak memakai seragam dan atribut sekolah dengan benar, terdapat siswa yang membawa barang-barang tanpa rekomendasi dari guru terkait seperti telepon genggam (HP) dengan alasan untuk berkomunikasi dengan orang tua karena rumahnya jauh, terdapat siswa yang mencorat-coret tembok, meja dan kursi di kelas, serta terdapat siswa yang berbuat gaduh, baik tindakan maupun ucapan pada saat jam belajar. Kedua, faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, adalah sebagai berikut: adanya sikap pemanjaan dari orang tua, serta pembiaran kenakalan siswa dari orang tua, tidak adanya teguran dari pihak manapun, adanya kebosanan dari siswa, kurangnya perhatian dan motivasi dari guru tentang sikap dan perilaku yang baik, serta adanya permasalahan dalam keluarga. Ketiga, usaha guru dalam mencegah kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan adalah dengan melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai berikut: melakukan tindakan konseling apabila terdapat siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah, menggiatkan ekstrakurikuler di sekolah, guru kelas melakukan pengelolaan kelas dengan baik, serta guru melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa.