NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI NGAPATI DI DESA SUROBAYAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
Daftar Isi:
- Tradisi ngapatimerupakan salah satu adat kebiasaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa, tradisi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas amanah yang diberikan Allah kepada seorang ibu hamil yang usia kehamilannya memasuki 4 bulan. Dalam pelaksanaan tradisi ngapati ini memang dilaksanakan secara sederhana namun terdapat berbagai proses, simbol dan nilai-nilai yang tersirat didalamnya. Seperti ketika memberikan jamuan untuk para hadirin yang datang yaitu berupa jadah (jajan pasar), masyarakat desa Surobayan mewajibkan jadah tersebut ada ketika melaksanakan tradisi ngapati, hal itu merupakan salah satu simbol saat melaksanakan tradisi ngapati. Atas dasar pemikiran di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanapelaksanaan tradisi ngapati di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan?, (2) Bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi ngapati di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan?. Adapun tujuan dalam penelitian ini, antara lain: (1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi ngapati di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. (2) Untuk memaparkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi ngapati di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Adapun kegunaan dalam penelitian ini yaitu: (1) Kegunaan Teoritis; agar dapat memberikan wawasan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dibidang kebudayaan untuk dikembangkan dalam kehidupan sosial yang lebih baik. (2) Kegunaan Praktis; kripsi ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, STAIN Pekalongan, selain itu Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang ada dalam tradisi ngapati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (Field Research). Lokasinya yaitu di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis, yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa tradisi ngapati yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Surobayan sangat sederhana yaitu dengan mengundang rutinan kegiatan keagamaan untuk membacakan surat Maryam dan surat Yusuf kemudian dibacakan doa oleh pemimpin kegiatan dan pada akhir kegiatan dibagikan makanan ringan yang berupa jadah (jajan pasar) seperti kupat, lepet,ubi-ubian, kacang-kacangan dan yang lainnya. Semua rangkaian pelaksanaan itu tidak bertentangan dengan ajaran agama. Adapun Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi ngapati di Desa Surobayan adalah nilai Ilahi, nilai religi, nilai sosial, dan nilai etis. Nilai Ilahi dan nilai religi dapat dilihat dari kepercayan sebagian besar masyarakat Desa Surobayan yang mempercayai kekuasaan Allah bahwa saat usia kehamilan memasuki 4 bulan janin yang dikandungan akan ditiupkan ruh, sedangkan nilai sosial dan nilai etis dapat dilihat dari pelaksanaan tradisi ngapati yang dilaksanakan dengan mengundang beberapa orang sehingga ini dapat dijadikan jembatan untuk mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat, dan beberapa macam jajan pasar yang disuguhkan untuk para hadirin, dari jajan pasar tersebut dapat dimaknai bagaimana kita mensyukuri hasil bumi tempat tinggal manusia.