UPAYA PENGASUH DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ARIFIYAH SAPURO KEBULEN KOTA PEKALONGAN
Daftar Isi:
- Kontrol diri adalah mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan dari dalam maupun dari luar sehingga dapat bertindak dengan benar. Seiring dengan perkembangan zaman juga berdampak pada perilaku santri yang sulit diatur. Menghadapi situasi ini rasanya perlu adanya upaya dari pengasuh untuk meningkatkan penngendalian diri (self control) untuk dapat mengendalikan kontrol diri pada santri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri, faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat terhadap upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terhadap upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri, Sebagai tambahan wawasan kelimuan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya tentang upaya mengendalikan diri (self control). Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisa yang tidak menggunakan analisa statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu primer dan sekunder, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini dapat dikatakan upaya yang dilakukan pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri santri dengan cara yang sederhana yakni dengan nasehat-nasehat, keteladanan, pembinaan kedisiplinan, dan kegiatan tambahan (istighosah). Adapun faktor pendukungnya adalah adanya pembelajaran kitab (Ta’lim Muta’alim dan Ihya’ Ulumuddin) tentang materi yang berkaitan dengan pengendalian diri, dukungan dari masyarakat seperti menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk sama-sama mengawasi perilaku santri di luar lingkungan pondok pesantren, adanya pemahaman yang baik dari santri, motivasi santri belajar di pondok pesantren, sedangkan faktor penghambatnya adalah kinerja pengurus pondok pesantren kurang optimal, sarana dan prasarana kurang memadai.