Daftar Isi:
  • Prestasi belajar siswa merupakan suatu hal yang sangat penting diketahui oleh pendidik karena peran seorang pendidik sebagai motivator yang memegang peranan penting dalam menumbuh kembangkan prestasi belajar. Jika siswa memunyai motivasi belajar yang baik maka akan menuai prestasi belajar yang baik pula. Begitu pula sebaliknya jika prestasi belajar siswa kurang baik akan berdampak negatif bagi prestasi belajar siswa tersebut. Dengan demikian perlu adanya suatu motivator untuk mengembangkan prestasi sehingga menghasilkan suatu prestasi belajar yang memuaskan. Salah satu metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih di MI Al-Muawanah Kendalrejo dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II dalam mata pelajaran fiqih adalah dengan menggunakan metode dril. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peningkatan prestasi belajar sebelum dan sesudah melalui metode drill pada mata pelajaran fiqih kelas II MI Al-Muawanah Kendalrejo Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sebelum dan sesudah melalui metode drill pada mata pelajaran fiqih kelas II MI Al-Muawanah Kendalrejo Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Kegunaan penelitian ini adalah memberikan masukan kepada guru di MI Al-Muawanah Kendalrejo tentang cara dan upaya agar mereka lebih memperhatikan pola pendidikan dalam mendidik dan meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada prestasi belajar sesudah menggunakan metode drill pada mata pelajaran fiqih kelas II MI Al-Muawanah Kendalrejo Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, hal ini dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata prestasi belajar yang diperoleh dari pra siklus yakni 55 meningkat pada siklus I menjadi 63,26, pada siklus II meningkat menjadi 72,5, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 83,15. Pada pra siklus sebanyak 36 siswa (78,26 %) mendapatkan nilai dengan kategori kurang dan 10 siswa (21,74 %) mendapatkan nilai dengan kategori cukup. Pada siklus I sebanyak 46 siswa (100 %) mendapatkan nilai dengan kategori cukup. Pada siklus II sebanyak 18 siswa (39,13 %) mendapatkan nilai dengan kategori cukup dan 28 siswa (60,87 %) mendapatkan nilai dengan kategori baik. Pada siklus III sebanyak 40 siswa (86,95 %) mendapatkan nilai dengan kategori baik dan 6 siswa (13,05 %) mendapatkan nilai dengan kategori baik sekali.