Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas pembelajaran aqidah akhlak. Kajiannya dilatarbelakangi oleh selama ini mata pelajaran aqidah akhlak sebagai salah satu mata pelajaran yang sangat tidak disukai siswa MI kelas V Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan, karena dianggap pelajaran yang tidak penting, membosankan dan tidak termasuk dalam mata pelajaran yang ikut UAN, tetapi guru harus bisa membawa siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Permasalahan penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah hasil belajar Aqidah Akhlak Materi Mengenal Allah Siswa Kelas V MI Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012?; 2) Bagaimanakah pelaksanaan metode giving question and getting answer pada pembelajaran Aqidah Akhlak Materi Mengenal Allah Siswa Kelas V MI Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012?; 3) Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak Materi Mengenal Allah Siswa Kelas V MI Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012? Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 12 siswa putri. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan rumus Persentase Perubahan sebagai berikut: x Percentage Change Base rate Post rate - Base rate 100%  Hasil penelitian menunjukkan metode giving question and getting answer dapat meningkatkan hasil belajar aqidah akhlak tentang Mengenal Allah pada siswa Kelas V MI Muallimin Widodaren Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 sebesar 17,11%. Peningkatan sebesar 17,11% tersebut diperoleh dengan membandingkan nilai rata-rata kelas prasiklus dengan nilai rata-rata siklus II. Bukti lainnya adalah ketuntasan klasikal pada prasiklus 29,83%, pada siklus I meningkat menjadi 62,96% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 92,59% berarti dapat meningkatkan ketuntasan klasikal sebesar 62,76%.