Daftar Isi:
  • Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan kecerdasan intelektuaL (IQ) yang tinggi. Namun, menurt hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor mempengaruhi prestasi belajar aeseorang, tetapi ada banyak factor lain yang mempengruhi prestasi sakah satunya adalah kecerdasan emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMA. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati),dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Bila siswa mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi belajar. Hipotesa alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas XI dan Hipotesa nihil (Ho) adalah tidak adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA kelas XI. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional sedangkan prestasi belajar sebagai varibel terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA Al-Irsyad Pekalongan yang berjumlah 54 siswa, menggunakan metode korelasi product moment. Dalam pengumpulan data digunakan metode skala untuk kecerdasan emosioanal berdasarkan teori Daniel Goleman yang terdiri dari mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan (kerjasama) dengan oranglain dan untuk mengukur prestasi belajar siswa digunakan metode pemeriksaan dokumen dengan melihat nilai raport semester I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi balajar termasuk dalam kategori baik. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata hasil angket siswa adalah 60 terletak pada interval 64-60 daan setelah diadakan analisis secara statistik, diketahui rata-rata prestasi balajar adalah 71,86 dan terletak pada interval 72-69. Sehingga kecerdasan emosional dengan prestasi belajar termasuk dalam kategori baik. Adapun hipotesa yang penulis ajukan yaitu bahwa “Kecerdasan Emosioanal dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas XI” setelah dicari koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus r product moment, maka rxy bernilai 0,87 yang terletak pada 0,71- 0-90 berarti korelasi positif yang signifikasi antara kecerdasan emosional dengan prastasi belajar siswa SMA kelas XI dan apabila dianalisis secara cermat dengan tabel taraf signifikasi 5% rt bernilai 0,297, sedangkan rxy bernilai 0,87, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan pada taraf signifikasi 1% rt bernilai 0,361 dan rxy bernilai 0,87, maka rxy > rt sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat korelasi yang positif yang signifikasi antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.