REVITALIZATION OF MESATUA BALI CULTURE THROUGH THE DIGITAL MEDIA
Main Author: | Pratama, I Gede Yudha |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Komputer Indonesia
, 2019
|
Online Access: |
https://search.unikom.ac.id/index.php/artic/article/view/2521 https://search.unikom.ac.id/index.php/artic/article/view/2521/1722 |
Daftar Isi:
- This research was compiled based on a visual design study on the revitalization of the Mesatua Bali culture which was divided into 3 (three) periods, namely: the first Balinese Mesatua (oral) culture, the second period Mesatua Balinese culture (written literature), and the third period Mesatua Bali culture (digital visual). The Mesatua Bali culture is an oral tradition culture carried out by parents to their children. In this study begins by sharpening the substance and structure of research problems designed through the structure of the thinking of researchers. The design of the structure of thought focuses on the purpose of research, namely, to find out the causes and consequences of changes in the revitalization of Balinese Mesatua culture. The method used in this study is descriptive qualitative method, in order to meet objective data needs in conducting studies on the revitalization of Balinese Mesatua culture, this study uses data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Surgery for object research is carried out starting from observing aspects of actors, technology and targets. Furthermore, an analysis of the stimuli generated starting from space, time and atmosphere (desa-kala-patra) and the human sensory field. In the final stage a study of visual elements in visual objects is carried out starting from the composition of balance, continuity, combination, unity, typography to color. Then it is compared based on each period of the object of research with 3 (three) levels of values, namely, essential, important, and desirable to analyze aspects that influence the revitalization of the Balinese Mesat culture and dissect what are new, what remains, what was lost, and what changed from the 3 (three) periods to the revitalization of the Balinese Mesatua culture. The results of this study indicate that there is a phenomenon of change in each period from the revitalization of Balinese Mesatua culture. The phenomenon of changes occurring in the revitalization of the Balinese culture from oral to become a visual form (design) is influenced and dilaterbelak by several factors, namely: factors of actors, target factors, technological factors along with factors of space, time, atmosphere (desa-kala-patra) different in each period.
- Penelitian ini disusun berdasarkan studi desain visual pada revitalisasi budaya Mesatua Bali yang dibagi menjadi 3 (tiga) periode, yaitu: budaya Mesatua Bali (lisan) pertama, periode kedua budaya Bali Mesatua (literatur tertulis), dan periode ketiga budaya Mesatua Bali (digital visual). Budaya Mesatua Bali adalah budaya tradisi lisan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Dalam penelitian ini dimulai dengan mempertajam substansi dan struktur masalah penelitian yang dirancang melalui struktur pemikiran peneliti. Desain struktur pemikiran berfokus pada tujuan penelitian, yaitu, untuk mengetahui penyebab dan konsekuensi dari perubahan revitalisasi budaya Mesatua Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dalam rangka memenuhi kebutuhan data obyektif dalam melakukan penelitian revitalisasi budaya Mesatua Bali, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pembedahan untuk objek penelitian dilakukan mulai dari mengamati aspek aktor, teknologi dan target. Selanjutnya, analisis rangsangan yang dihasilkan mulai dari ruang, waktu dan atmosfer (desa-kala-patra) dan medan sensorik manusia. Pada tahap akhir studi elemen visual pada objek visual dilakukan mulai dari komposisi keseimbangan, kontinuitas, kombinasi, kesatuan, tipografi hingga warna. Kemudian dibandingkan berdasarkan pada setiap periode objek penelitian dengan 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu esensial, penting, dan diinginkan untuk menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi revitalisasi budaya Mesat Bali dan membedah apa yang baru, apa yang tersisa. , apa yang hilang, dan apa yang berubah dari 3 (tiga) periode menjadi revitalisasi budaya Mesatua Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada fenomena perubahan di setiap periode dari revitalisasi budaya Mesatua Bali. Fenomena perubahan yang terjadi dalam revitalisasi budaya Bali dari lisan menjadi bentuk visual (desain) dipengaruhi dan dilaterbelak oleh beberapa faktor, yaitu: faktor aktor, faktor target, faktor teknologi beserta faktor ruang, waktu, suasana (desa-kala-patra) berbeda di setiap periode.