PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN NAHWU ALFIYYAH SYARH IBNU AQIL DI KELAS II MADRASAH DINIYYAH ULYA IRSYADUTH THOLIBIN MEDINI UNDAAN KUDUS TAHUN AJARAN 2022/2023

Main Author: Ana Muntadhirotul Maghfiroh, NIM.: 18104020084
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56000/1/18104020084_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56000/2/18104020084_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56000/
Daftar Isi:
  • Beberapa problematika pembelajaran nahwu yang muncul di kelas II Madrasah Diniyyah Ulya Irsyaduth Tholibin meliputi: keaktifan anak yang kurang, tidak adanya motivasi belajar dan kurangnya siswa untuk mendalami nahwu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran Nahwu di kelas II ulya (2) Mendeskripsikan problematika dalam pembelajaran nahwu di kelas II ulya (3) Menjabarkan solusi dari problematika yang terjadi di kelas II Ulya. Penelitian ini menganalisa problem pembelajaran di kelas II Madrasah Diniyyah Ulya Irsyaduth Tholibin menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan sumber data diambil dari siswa dan guru pengampu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif analitik yaitu menganalisis dan mendeskripsikan semua hal yang menjadi fokus dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Proses pelaksanaan pembelajaran nahwu menggunakan metode ceramah dan diskusi berjalan baik dengan adanya kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. (2) Problematika dalam pembelajaran nahwu dibagi menjadi dua yaitu problematika linguistik dan non linguistik. Problematika linguistik yaitu mencakup kosa kata (Mufrodat), Tulisan, morfologi (pembentuka kata), sintaksis ( Pembentukan kalimat), dan semantik (Pemaknaan). Sedangkan problematika non linguistik mencakup faktor peserta didik, lingkungan dan sarana belajar, kompetensi guru, metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan waktu yang tersedia. (3) Solusi mengenai problematika pembelajaran nahwu beragam disesuaikan dengan problem yang ada baik berasal dari pendapat guru nahwu, murid-murid kelas II Ulya, dan saran penulis sendiri.