Daftar Isi:
  • Kebahagiaan merupakan tujuan hidup yang ingin dicapai oleh setiap insan manusia. Pada sejarahnya kebahagiaan selalu menjadi topik yang selalu dibahas dan dijadikan bahan perenungan oleh intelektual, seperti para filosof, sufi, dan intelektual lainnya. kehidupan modern sedikit banyak mempengaruhi persepsi orang tentang kebahagiaan yang lebih bersifat materialistik. Tentu cara pandang tersebut telah mereduksi makna dari kebahagiaan itu sendiri. Maka dari itu sangatlah menarik mengkaji konsep kebahagiaan dengan sudut pandang yang berbeda, sudut pandang sufistik. Tujuan penelitian ini berusaha mendeskripsikan konsep kebahagiaan menurut pandangan-pandangan sufi secara umum. Tetapi dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada konsep kebahagiaan menurut pandangan sufistik Jalaluddin Rakhmat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif kepustakaan. Metode deskripsi, interpretasi, dan analisis digunakan penulis untuk mengurai gagasan- gagasan tentang konsep kebahagiaan menurut sufi secara umum dan pandangan sufistik Jalaluddin Rakhmat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konsep kebahagiaan sufistik memilik makna dan nilai teosentris-filosofis. Kebahagiaan hanya bisa dirasakan oleh personal diri sufi yang melakukan perjalanan spritualitas. Sedangkan konsep kebahagiaan menurut Jalaluddin Rakhmat memiliki makna dan nilai filosofis- antroposentris. Kebahagiaan bisa diejahwantahkan atau berbagi kebahagiaan kepada orang lain sebagai bentuk perwujudan dari perjalan spritualitas.