TRADISI RASULAN DAN PERKAWINAN ANAK DI DESA UJUNGGEBANG KEC. SUSUKAN KAB. CIREBON

Main Author: IBI SATIBI, -
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon , 2015
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52479/1/TRADISI%20RASULAN%20DAN%20PERKAWINAN%20ANAK%20DI%20DESA%20UJUNGGEBANG%20KEC.%20SUSUKAN%20KAB.%20CIREBON.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52479/2/surat-surat-pernyataan1660084129.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52479/
Daftar Isi:
  • Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi rasulan dan perkawinn anak di Desa Ujunggebang Kec. Susukan Kab. Cirebon. Hal ini dilatari bahwa tradisi rasulan yang disebut juga dengan “perkawinan kecil” memiliki makna sosiologis berupa perhelatan perjodohan pada dasarnya untuk memperkuat sistem kekerabatan. Di samping itu, tradisi ini juga memiliki dimensi teologis yakni anak-anak yang dijodohkan sejak dini diperkenalkan dan diperkenankan untuk mengucapkan syahadat tauhid dan syahadat rasul. Dalam perkembangannya, tradisi ini juga berdimensikan ekonomi dengan menyelenggarakan hajatan dan berbagai hiburan rakyat. Banyak kerabat yang menghadiri hajatan tersebut dengan membawa amplop yang berisi uang dan membawa hasil bumi untuk diserahkan kepada sohibul hajat. Dalam praktiknya, perjodohan yang difasilitasi melalui tradisi rasulan ini ada yang berhasil hingga ke arah perkawinan, sebagaimana dikonsepsikan dalam hukum Islam. Tetapi sebagian besar perjodohan di masa kanak-kanak ini tidak sampai pada perkawinan. Perkawinan anak yang difasilitasi faktor adat berupa tradisi rasulan ini memperlihatkan kuatnya unsur adat perjodohan dalam melangsungkan perkawinan. Sebagai dampaknya, perkawinan tersebut memiliki keabsahan dalam perspektif hukum agama Islam, di sisi lain secara yuridis perkawinan ini tidak tercatatkan dalam administrasi perkawinan negara.