KONSTRUKSI BINA DAMAI PADA MASYARAKAT MULTIRELIGIUS DI DESA TEGALSARI KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN OKU TIMUR SUMATERA SELATAN

Main Author: Ari Astuti S.Ag, NIM.: 1620510054
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52095/1/1M5SGS~B.PDF
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52095/2/1J5T4N~V.PDF
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52095/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini adalah penelitian lapangan bersifat penelitian kualitatif yang diangkat dari judul “Konstruksi Binadamai pada Masyarakat Multireligius di Desa Tegalsari Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan”. Pengambilan judul tersebut bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dijadikan pokok pembahasan yaitu: Bagaimana konstruksi binadamai pada masyarakat multireligius di desa Tegalsari?. Metode yang digunakan untuk memperoleh data objektif, penulis menggunakan beberapa metode yaitu observasi langsung, wawancara, dokumentasi. Kerangka teori yang digunakan yaitu teori konstruksi sosial Peter L. Berger dari sosiologi sangat membantu dan memberikan penjabaran serta didukung menggunakan teori interaksi sosial. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana kontruksi bina damai yang terjadi di masyarakat Tegalsari. Budaya lokal, kebersamaan, dan kerjasama, baik kegiatan sosial dan juga keagamaan dapat membentuk masayrakat yang rukun damai tidak lain tercipta melalui toleransi bernuansa agama dan toleransi bernuansa budaya lokal. Toleransi, budaya lokal serta kerjasama memberikan sumbangan besar dalam membentuk masyarakat yang rukun berinteraksi antar suku, dan juga antar keyakian. Hal ini membuat masyarakat yang beda suku dan beda keyakinan saling menghormati, menghargai dan terus menciptakan toleransi, dari perbedaanperbedaan ini membuat masyarakat saling menjalin komunikasi bertukar pengalaman dan ide-ide baru untuk diterapkan pada kegiatan yang akan datang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi bina damai di desa Tegalsari berupa toleransi (slametan, pemakaman bersama, tahlilan bersama serta merayakan hari raya keagamaan), kerjasama dan kesetaraan. Konstruksi bina damai masyarakat Tegalsari terbentuk karena adanya beberapa faktor yaitu: budaya lokal, kerjasama, saling menghargai. Kerjasama yang sering dilakukan adalah dalam hal sosial seperti sambatan, kerjabakti, bersih desa atau gotong royong. Saling menghargai perbedaan baik dalam segi tradisi ataupun dalam segi keyakinan antar individu, faktor ini memiliki basis penting dalam terbentuknya situasi damai di desa Tegalsari. Tentu dengan interaksi masyarakat yang bagus, dan toleran yang dijunjung tinggi oleh masyarakat menjadikan masyarakat semakin rukun damai.