GERAKAN DIFABEL SIGAB INDONESIA DALAM PERSPEKTIF GOVERNMENTALITY MICHEL FOUCAULT (STUDI PROGRAM RINTISAN DESA INKLUSI DI DESA SIDOREJO)
Main Author: | Robandi, NIM. 12510082 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49799/1/12510082_BAB-I_IV-DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49799/2/12510082_BAB-II_BAB%20III.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49799/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengurai praktik pemberdayaan gerakan sosial difabel di desa yang dilakukan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia. SIGAB Indonesia membawa paradigma gerakan sosial difabel melalui program Rintisan Desa Inklusi (RINDI) dengan, membentuk gerakan Kader Difabel Desa (KDD) di delapan desa, salah satunya desa Sidorejo. Pemberdayaan di akar rumput sebagai upaya perlawanan terhadap dominasi ideologi oposisi dan persoalan-persoalan yang timbul dari kesenjang yang dialami oleh kaum difabel di desa. Sebagai gerakan yang tidak didasarkan pada determinisme kesadaran kelas tertentu, kolaborasi dan konsolidasi menjadi faktor penting sebagai penguat masyarakat difabel. Namun, penulis menemukan praktik dan strategi pemberdayaan SIGAB Indonesia terhadap KDD justru melahirkan kembali persoalan-persoalan baru bagi masyarakat difabel di desa. Sehingga, penulis mengusulkan strategi pendisiplinan, problematisasi, dan teknikalisasi hasil kajian melalui konsep Governmentality.