STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM BELAJAR DARI RUMAH (BDR) DI RA AL-MARKAZ BONGAS SUBANG
Main Author: | Salsabila, NIM. 17104030008 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49364/1/17104030008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49364/2/17104030008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49364/ |
Daftar Isi:
- Pandemi covid-19 mengakibatkan perubahan berbagai aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam aspek pendidikan termasuk model pembelajaran. Model pembelajaran dalam kelas berubah menjadi model pembelajaran online. Pembelajaran ini dilaksanakan dari rumah yang disebut Belajar Dari Rumah (BDR). Pelaksanaan BDR dapat berhasil, apabila strategi yang digunakan tepat. Tujuan penelitian mengkaji strategi implementasi program belajar dari rumah (BDR) di RA Al-Markaz Bongas, Subang. Metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian satu kepala sekolah, satu guru, dan lima orang tua murid. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Uji keabsahan menggunakan triangulasi metode. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, strategi implementasi program BDR ada perubahan strategi pelaksanaan tugas guru sebagai perencana dan penilaian hasil pembelajaran, sedangkan untuk tugas pelaksaaan pembelajaran dibantu oleh orang tua murid dengan memberikan suasana yang nyaman untuk kegiatan belajar anak, dan orang tua bisa mengetahui potensi perkembangan anak secara langsung. Kedua, kelebihan strategi implementasi program belajar dari rumah yaitu biaya lebih hemat, dapat diakses dengan mudah, tidak terbatas ruang dan waktu, lebih personal, mengenali potensi, dan sebagainya. Kekurangan strategi implementasi program belajar dari rumah yaitu berkurangnya interaksi sosial secara langsung, daerah terpencil dan ekonomi rendah, kurang mampu dalam menggunakan media masa (Televisi) dan buku tema sebagai infrastruktur untuk memfasilitasi proses belajar anak.