MAKNA TOLERANSI DALAM BINGKAI BIMBINGAN KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: Studi terhadap Pengajian Maiyah Mocopat Syafaat di Yogyakarta

Main Author: Sulfikar. K, NIM: 18200010068
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/1/18200010068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/2/18200010068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/
ctrlnum 45772
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/</relation><title>MAKNA TOLERANSI DALAM BINGKAI BIMBINGAN KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA:&#xD; Studi terhadap Pengajian Maiyah Mocopat Syafaat di Yogyakarta</title><creator>Sulfikar. K, NIM: 18200010068</creator><subject>Bimbingan dan Konseling Islam </subject><description>Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya menjadi isu yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan dalam penerapannya konselor diharuskan untuk memahami individu yang memiliki keragaman baik pada segi etnik, ras, suku, agama maupun budaya. Memahami keberagaman tersebut bukan menjadi hal yang mudah, diperlukan suatu sikap toleransi pada saat proses Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya. Salah satu potret mengenai Bimbingan Konseling yang berwawasan Lintas agama dan Budaya dalam penerapan sikap toleransi terjadi pada pengajian Maiyah Mocopat Syafaat. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulisan tesis ini terkait memahami sikap toleransi dalam bingkai Bimbingan Konseling Lintas Aagama dan Budaya.&#xD; Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang sifatnya penelitian lapangan (Field Reasearch), dengan menggunakan penedekatan fenemenologi untuk memahami makna toleansi dalm Bingkai Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya pada pengajian Maiyah Morcopat Syafaat. Teknik dalam menentukan subjek dalam penlitian ini menggunakan teknik proposive sampling. Adapun kreteria dalam memilih responden dalam penelitian ini adalah : Cak Nun sebagai seorang yang di tokohkan dalam pengajian Maiyah Mocopat Syafaat, pengurus pengajian, jemaah pengajian yang memiliki latar bekang yang berbeda, pemateri yang diundang dalam pengajian, masyarakat yang berada pada lingkungan pengajian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif Miles dan Huberman.&#xD; Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama, pengajian Maiyah Mocopat Syafaat menggambarkan adanya suatu kegiatan bimbingan keagamaan yang bernuansa Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya. Dilihat adanya keberagaman jemaah sehingga pengajian Maiyah Mocopat Syafaat tersebut mengadopsi pemahaman bahwa individu harus dihargai untuk menciptakan suasana bimbingan dan konseling yang nyaman dan efektif. Adapun layanan yang diberikan berupa layanan informasi, layanan bimbingan individual, dan layanan bimbingan kelompok. Dalam pemberian layanan tersebut didukung suatu pendekatan multikultural, komunikasi berwawasan lintas budaya, komunikasi lintas agama, dan komunikasi interkultural. Kedua, menerapkan bimbngan keagaaman yang bernuansa Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya diperlukan pemahaman sikap toleransi, terlihat Cak Nun dan jemaah pengajian Maiyah Mocopat Syafaat menerapkan sikap toleransi pada setiap pengajian, seperti saling memahami perbedaan, saling menghormati, tidak mengucilkan, saling merangkul dan mendukung satu dengan yang lainnya walaupun jemaah memiliki latar belakang yang berbeda. Ketiga, didapati bahwa jemaah sebelum mengikuti pengajian masih ada yang intoleransi, hal ini dibuktikan bahwa masih&#xD; belum peduli, belum menghargai, dan masih memiliki pandangan negatif terhadap orang lain. Setelah mengikuti pengajian, para jemaah mengalami perubahan seperti lebih mengakui hak orang lain, lebih terbuka dan peka, lebih menghargai dan saling mengerti serta menerima perbedaan. Hasil penelitian di atas menunjukkan, seikap toleransi sangat penting dipahami dalam proses pemberian bantuan terhadap individu atau kelompok yang beragam melalui Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya.</description><date>2020-08-28</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/1/18200010068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/2/18200010068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf</identifier><identifier> Sulfikar. K, NIM: 18200010068 (2020) MAKNA TOLERANSI DALAM BINGKAI BIMBINGAN KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: Studi terhadap Pengajian Maiyah Mocopat Syafaat di Yogyakarta. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. </identifier><recordID>45772</recordID></dc>
language ind
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Sulfikar. K, NIM: 18200010068
title MAKNA TOLERANSI DALAM BINGKAI BIMBINGAN KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: Studi terhadap Pengajian Maiyah Mocopat Syafaat di Yogyakarta
publishDate 2020
isbn 18200010068
topic Bimbingan dan Konseling Islam
url https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/1/18200010068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/2/18200010068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45772/
contents Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya menjadi isu yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan dalam penerapannya konselor diharuskan untuk memahami individu yang memiliki keragaman baik pada segi etnik, ras, suku, agama maupun budaya. Memahami keberagaman tersebut bukan menjadi hal yang mudah, diperlukan suatu sikap toleransi pada saat proses Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya. Salah satu potret mengenai Bimbingan Konseling yang berwawasan Lintas agama dan Budaya dalam penerapan sikap toleransi terjadi pada pengajian Maiyah Mocopat Syafaat. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulisan tesis ini terkait memahami sikap toleransi dalam bingkai Bimbingan Konseling Lintas Aagama dan Budaya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang sifatnya penelitian lapangan (Field Reasearch), dengan menggunakan penedekatan fenemenologi untuk memahami makna toleansi dalm Bingkai Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya pada pengajian Maiyah Morcopat Syafaat. Teknik dalam menentukan subjek dalam penlitian ini menggunakan teknik proposive sampling. Adapun kreteria dalam memilih responden dalam penelitian ini adalah : Cak Nun sebagai seorang yang di tokohkan dalam pengajian Maiyah Mocopat Syafaat, pengurus pengajian, jemaah pengajian yang memiliki latar bekang yang berbeda, pemateri yang diundang dalam pengajian, masyarakat yang berada pada lingkungan pengajian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama, pengajian Maiyah Mocopat Syafaat menggambarkan adanya suatu kegiatan bimbingan keagamaan yang bernuansa Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya. Dilihat adanya keberagaman jemaah sehingga pengajian Maiyah Mocopat Syafaat tersebut mengadopsi pemahaman bahwa individu harus dihargai untuk menciptakan suasana bimbingan dan konseling yang nyaman dan efektif. Adapun layanan yang diberikan berupa layanan informasi, layanan bimbingan individual, dan layanan bimbingan kelompok. Dalam pemberian layanan tersebut didukung suatu pendekatan multikultural, komunikasi berwawasan lintas budaya, komunikasi lintas agama, dan komunikasi interkultural. Kedua, menerapkan bimbngan keagaaman yang bernuansa Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya diperlukan pemahaman sikap toleransi, terlihat Cak Nun dan jemaah pengajian Maiyah Mocopat Syafaat menerapkan sikap toleransi pada setiap pengajian, seperti saling memahami perbedaan, saling menghormati, tidak mengucilkan, saling merangkul dan mendukung satu dengan yang lainnya walaupun jemaah memiliki latar belakang yang berbeda. Ketiga, didapati bahwa jemaah sebelum mengikuti pengajian masih ada yang intoleransi, hal ini dibuktikan bahwa masih belum peduli, belum menghargai, dan masih memiliki pandangan negatif terhadap orang lain. Setelah mengikuti pengajian, para jemaah mengalami perubahan seperti lebih mengakui hak orang lain, lebih terbuka dan peka, lebih menghargai dan saling mengerti serta menerima perbedaan. Hasil penelitian di atas menunjukkan, seikap toleransi sangat penting dipahami dalam proses pemberian bantuan terhadap individu atau kelompok yang beragam melalui Bimbingan Konseling Lintas Agama dan Budaya.
id IOS2755.45772
institution UIN Sunan Kalijaga
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 319
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
library_id 261
collection Digital Library UIN Sunan Kalijaga
repository_id 2755
subject_area Pendidikan
Agama
Akuntansi
Ilmu Sosial dan Humaniora
city KOTA YOGYAKARTA
province DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS2755
first_indexed 2023-02-24T21:27:04Z
last_indexed 2023-02-24T21:27:04Z
recordtype dc
_version_ 1765822666246193152
score 17.538404