PROBLEMATIKA BIROKRASI DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DENGAN SISTEM ZONASI DI SMP N 1 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
Main Author: | Erni Damayanti, NIM.: 15490017 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45408/1/15490017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45408/2/15490017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45408/ |
Daftar Isi:
- yang diterapkan di SMP N 1 Saptosari Gunungkidul Yogyakarta, sehingga peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai implementasi sistem zonasi dan birokrasinya dalam penerimaan peserta didik baru di SMP N 1 Saptosari Gunungkidul Yogyakarta. Dimana Sekolah Menengah Pertama yang berstatus negeri ini menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2018 yakni mewajibkan menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius 5 km zona terdekat. Pada proses penerimaan peserta didik sebelumnya, SMP N 1 Saptosari Gunungkidul Yogyakarta menggunakan sistem penyaringan dengan nilai ujian terbaik karena sekolah ini termasuk dalam sekolah unggulan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif. Teknik untuk mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara transkip hasil wawancara, melakukan komparasi data observaasi dan dokumentasi hasil dari wawancara, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sistem zonasi di SMP N 1 Saptosari Gunungkidul Yogyakarta tetap diterapkan meskipun dalam birokrasinya terkendala dengan beberapa problematika baik dari internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan 6 variabel menurut teori Van Meter dan Van Horn, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap (disposisi), komunikasi antar organisasi pelaksana dan lingkungan sosial menunjukkan bahwa dalam implementasinya terdapat masalah pada pola pikir masyarakat terhadap sekolah unggulan belum berubah, aplikasi online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sering terjadi error dan buffering serta kurangnya pemahaman dalam regulasi sistem zonasi dari masyarakat maupun tim panitia PPDB.