SIFAT KRITIS NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI

Main Author: Ismail Hasan, NIM. 16530018
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45203/1/16530018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45203/2/16530018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45203/
Daftar Isi:
  • Salah satu nabi yang mempunyai sifat kritis adalah nabi Ibrahim. Beliau banyak menggunakan logikanya dalam mengajak umatnya memeluk agama tauhid. Namun sayangnya, berpikir kritis dalam masalah agama bagi sebagian seorang dimaknai peyoratif. Berdasarkan latar belakang inilah penulis ingin mengkaji sifat kritis nabi Ibrahim dalam al-Quran. Penulis akan mengkajinya memakai tafsir maqasidi , karena menurut penulis tafsir maqasidi merupakan salah satu tafsir yang relevan untuk zaman sekarang karena menitik beratkan kemaslahatan manusia. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengajukan pertanyaan mengenai apa saja dimensi kritis nabi Ibrahim dalam al-Quran, dan Bagaimana implementasi Tafsir maqasidi terhadap sifat kritis nabi Ibrahim dalam al-Quran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan cara terlebih dahulu mengumpulkan informasi tentang penelitian-penelitian yang terkait dengan tafsir maqasidi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sifat kritis nabi Ibrahim merupakan bagian dari hifdzu din karena mampu meningkatkan keimanan, menjadi salah satu sarana menggapai hidayah, dan menjaga islam dari serangan luar. Selain itu, sifat kritis juga merupakan bagian dari hifdzu ‘aql karena mampu meningkatkan pola pikir. Dan sifat kritis juga merupakan bagian dari hifdzu nafs karena dapat menentramkan hati. Penelitian ini juga berkesimpulan bahwa sifat kritis mempunyai relevansi dengan masa kini karena mampu mengcounter kecacatan berpikir, meningkatkan animo untuk berpikir kritis dalam masalah agama, dan juga sebagai filterasi dari berita hoaks.