PERBEDAAN TANDA WAQAF DALAM MUSHAF AL-QUR' AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MAKNA AL-QUR' AN

Main Author: MUHAIMIN, NIM. 02530970
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41516/1/02530970_BAB%20I_V_DAFTARPUSTAKA.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41516/2/02530970_BABII_BAB%20III_BAB%20IV.pdf
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41516/
Daftar Isi:
  • Kodifikasi al-Qur'an pertama kali dilakukan secara. resmi pada masa Khalifah 'Usman bin 'Affin r.a. dan mencapai puncaknya pada akhir abad ke-3 Hijriyah dengan munculnya sistem tanda harakat fathah, kasrah, (jammah dan lain-lain sepcrti yang sekarang. Setelah itu, para ulama berijtihad untuk meletakkan tanda pada kepala surat (surah), tanda pemisah ayat (fawasi al-ayat) dan tanda-tanda waqaf. Mereka membagi al-Qur'an menjadi beberapa juz. Tiap juz dibagi menjadi dua qizb (setengah juz) dan Hizb-.Hizb itu dibagi menjadi rubu' (bagian seperempat juz). Semua itu ditandai dengan tanda-tanda tertentu, agar pembaca al-Qur'an bisa memahaminya dengan benar. Tanda-tanda tersebut selalu dicantumkan di setiap mushaf al-Qur'an yang diterbitkan, termasuk di Indonesia. Tanda waqaf dalam berbagai mushaf al-Qur'an berbeda-beda, sehingga membingungkan pembacanya. Dalam beberapa. mushaf al-Qur'an yang ada di Indonesia, tampak perbedaan tanda-tanda waqaf tersebut. Perbedaan itu semakin menarik ketik11 dihuhungkan dengan implikasinya terhadap m&kna al-Qur'an, khususnya makna gramatikal. Makna gramatikal memiliki posisi penting dalam menunjukkan maksud dari suatu kalimat (teks), karena merupakan hasil dari analisis kalimat secara menyeluruh. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melacak tanda waqaf dalam al­Qur'an terbitan Qomari (Solo) dan Mujamma' al-Malik Fahd Ii '(iba'at al-Mushaf al-Syarif (Madinab) pada Q. S. al-Baqarah [2] Ali 'Imran [3] dan al-Nisa' [4], mcngurai ragam perbeaan tanda waqafnya dan mcncmukan implikasi pcrbcdaan itu terhadap makna al-Qur'an.