Pengakuan Ulama dan Isu Perempuan di Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
Main Author: | Qibtiyah, Alimatul |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
International Center for Islam and Pluralism (ICIP)
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uin-suka.ac.id/36548/1/Alimatul%20Qibtiyah%20-%20Pengakuan%20Ulama%20dan%20Isu%20Perempuan%20di%20Majlis%20Tarjih%20dan%20Tajdid%20Muhammadiyah.pdf http://digilib.uin-suka.ac.id/36548/ |
Daftar Isi:
- Lembaga fatwa di beberapa tempat identik dengan dunia laki-laki. Di beberapa kalangan perempuan masih dianggap sebagai makhluk yang tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk melakukan kajian-kajian agama dan membuatnya sebagai dasar pembuatan hukum. Otoritas keagamaan dianggap sebagai wilayah laki-laki saja. Beberapa argumen umum yang digunakan oleh kebanyakan tokoh agama soal hal ini adalah karena Nabi adalah lak-laki dan kata ganti Tuhan di dalam kitab suci itu mengacu pada kata ganti laki-laki. Selain itu kebanyakan kalangan berkeyakinan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan baik pada ranah sosial-publik maupun privat-ritual.