KEKERASAN PADA ANAK JALANAN, STUDI PROFILE ANAK JALANAN PENGHUNI RUMAH SINGGAH DIPONEGORO GOWOK, CATUR TUNGGAL, DEPOK, SLEMAN YOGYAKARTA
Main Author: | MUHAMMAD ZABIDI, NIM. 00540409 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uin-suka.ac.id/36145/1/00540409%20%20BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://digilib.uin-suka.ac.id/36145/2/00540409%20BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf http://digilib.uin-suka.ac.id/36145/ |
Daftar Isi:
- Anak jalanan merupakan fenomena sosial yang sulit dielakkan dalam perkembangan kota. Berbagai macam faktor yang menyebabkan mereka hidup di jalan. Mereka telah menjadi pennasalahan tersendiri yang membutuhkan penanganan khusus. Usia mereka yang masih belia seharusnya hidup di tengahtengah keluarga dengan tercukupi segala bebutuhannya. Namun dalam kenyataan mereka terpaksa hidup di jalan yang sarat resiko dan bahaya bagi dirinya. Di sisi lain masyarakat dan pemerintah menilai keberadaan mereka sebagai salah satu sumber kerawanan sosial, mengotori lingkungan perkotaan dan lain-lain. Untuk mengungkap kehidupan anak jalanan yang sarat dengan bahaya ini penulis mencoba meneliti tentang pengalaman mereka di jalanan, khususnya tentang tindakan kekerasan yang menimpa anak jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan grounded research atau penelitian lapangan. Pendekatan ini meliputi antara lain: observasi di jalanan, interview dengan anak jalanan serta mencari data-data dari dokumen-dukumen di Rumah Singgah Diponegoro Yogyakarta tempat mereka menginap. Dari data-data di lapangan tersebut kemudian diinterpretasikan secara komprehensif tentang bentuk-bentuk kekerasan yang dialami anakjalanan. Dari basil penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui tentang bentukbentuk kekerasan yang dialami anak jalanan. Anak jalanan sering mengalami berbagai bentuk kekerasan. Kekerasan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis kekerasan yaitu: 1. Kekerasan Personal Kekerasan ini dibagi menjadi dua, yaitu yang bersifat fisik, seperti: berkelahi, dipukuli, dikejar-kejar, ditangkap, disiram air dan lain-lain. Ada juga yang bersifat non fisik, seperti: dipalak I diminta secara paksa uangnya, dicuri uangnya, diancam, dihina, diusir, dipaksa setor uang dan lain-lain. 2. Kekerasan Struktural Pada anak jalanan kekerasan ini biasanya merupakan penyebab tidak langsung anak turon ke jalan, misalnya karena kemiskinan struktural yang dialami keluarganya. Kekerasan model ini bersifat anonim, yaitu pelakunya tidak bisa dilihat secara gamblang, tetapi gejala-gejala bisa dirasakan dan diteliti. 3. Kekerasan Kultural Kekerasan ini berupa nilai di masyarakat khususnya di dalam keluarga bahwa anak adalah milik sepenuhnya orang tuanya. Orang tuanya bebas memperlakukan apapun terhadap anaknya. Atau juga persepsi di masyarakat bahwa anak jalanan memang pantas diperlakukan dengan cara-cara kekerasan. Nilai dan persepsi di atas jelas tidak bisa dibenarkan, karena setiap anak mempunyai hak untuk dilindungi dari tindakan kekerasan termasuk kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya.