PENGARUH TEMPERATUR SANGRAI TERHADAP KADAR KAFEIN PADA KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) SINDORO, PRAU, IJEN, PREANGER, DAN TEMANGGUNG

Main Author: Nur Hasani Fajriana, NIM. 14630012
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.uin-suka.ac.id/34508/1/14630012_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/34508/2/14630012_BAB-II_III_IV.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/34508/
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang pengaruh temperatur sangrai terhadap kadar kafein pada kopi Arabika (Coffea arabica L.) Sindoro, Prau, Ijen, Preanger, dan Temanggung telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar pada kopi Arabika (Coffea arabica L.) Sindoro, Prau, Ijen, Preanger, dan Temanggung berdasarkan variasi temperatur sangrai sebesar 194οC (light roast), 204οC (medium roast), dan 214οC (dark roast). Ketepatan dan ketelitian metode Spektrofotometri UV-Vis dalam menentukan kadar kafein juga ditentukan pada penelitian ini. Identifikasi kualitatif kafein dilakukan dengan menggunakan metode Parry, sedangkan penentuan kadar kafein ditentukan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa 15 sampel kopi Arabika (Coffea arabica L.) dengan variasi temperatur sangra dan standar kafein yang dianalisis positif mengandung kafein. Kadar kafein tertinggi terdapat pada sampel kopi Arabika (Coffea arabica L.) Preanger dengan temperatur sangrai 194οC sebesar 0,0133 mg, sedangkan kadar terendah terdapat pada sampel kopi Arabika (Coffea arabica L.) Prau dengan temperatur sangrai 214οC sebesar 0,0098 mg. Berdasarkan hasil penelitian semakin naik temperatur sangrai maka kadar kafein pada kopi Arabika (Cofeea arabica L.) cenderung mengalami penurunan. Metode spektrofotometri UV-Vis memiliki ketepatan dan ketelitian yang masih dapat diterima dengan baik. Nilai presisi sebesar 0,201% dan akurasi sebesar 121,73% dengan nilai RSD sebesar 0,2033%.