COMMUNITY BASED EMPOWERMENT: STUDI PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA “SEDAP MELATI” DI DUSUN BABADAN, SITIMULYO, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Main Authors: SULISTYANINGSIH, , Arifin, Achmad Zainal, Nurhaedi, Dadi
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.uin-suka.ac.id/27026/1/Sulistyaningsih%20-%20COMMUNITY%20BASED%20EMPOWERMENT%20STUDI%20PADA%20KELOMPOK%20USAHA%20BERSAMA%20%E2%80%9CSEDAP%20MELATI%E2%80%9D%20DI%20DUSUN%20BABADAN%2C%20SITIMULYO%2C%20PIYUNGAN%2C%20BANTUL%2C.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/27026/
Daftar Isi:
  • This study aims to determine the efforts of a small Entreprise of Sedap Melati in resolving some problems related to the issue of developing its productive process. Two theories used in this study, which are communication action theory of Habermas and empowerment of If’s theory. The method used in this study is a qualitative research method using a Participatory Action Research (PAR) model. To collect the data, several methods are used including: observation, interviews, FGD (Focus Group Discussion) and documentation. Interpretative methods of data analysis is done by comparing, sifting through and combining various data residing in the same context, the audit trial (checking the raw data, analyzing them, and making conclusions process) as well as a review by related parties are seriously considered. The results show that Kube Sedap Melati has facing some serious constraints in its development, such as the issue of human resources, marketing, and infrastructure facilities. Some efforts have been undertaken by Kube Sedap Melati to overcome these problems. For the issue of transportation, for example, members of Kube Sedap Melati agrred to hire transports to deliver their products to consumers. They also aware of the needs of having a better promotions, including the use of internet and social media. Based on the analysis using communication actions’ theory of Habermas, there is a necessary for all members of Kube Sedap Melati to establish an open communication between members and administrators, either in a formal or informal ways. Mutual trust among the members is essential in order to overcome their human resource problem. In the context of empowerment, Kube Sedap Melati can actualize in three sides: first, to create a conducive atmosphere to develop and maximize their potentials; second, to strengthen their competitiveness to other similar enterprises; and third, to protect a strong group and prevent unhealthy competition among them. Other potentials that need to be considered is to include religious practices and traditions of the community as an important source of income through providing some snacks and foods in every religious events or traditions conducted by members of community. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kelompok Usaha Bersama Sedap Melati dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi serta Upaya –upaya yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama Sedap Melati agar usaha ekonomi produktif ini bisa terus berkembang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mennggunakan teori tindakan komunikasi Habermas dan teori pemberdayaan Ife. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis Participatory Action Research. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam , FGD (Focus Group Discussion) serta dokumentasi. Metode analisis data bersifat interpretatif yang dilakukan dengan membandingkan, memilah-milah dan menggabungkan berbagai data yang berada dalam konteks yang sama, audit trial (memeriksa data mentah, analisis, dan kesimpulan kepada pihak lain) serta review oleh pihak-pihak yang dinilai lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi oleh Kube Sedap Melati ada beberapa hal seperti persoalan sumber daya manusia, pemasaran dan persoalan teknis (transportasi ) serta prasarana sarana. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kube Sedap Melati terhadap persoalan yang dihadapi selama ini dengan menggunakan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh mereka. Untuk persoalan transportasi, misalnya dengan menyewa transport jika orderan banyak, untuk pemasaran dengan cara meningkatkan promosi yang telah dilakukan selama ini. Berdasarkan analisis dengan pendekatan Habermas melalui tindakan komunikasi dapat diinterpretasikan bahwa Kube Sedap Melati telah berupaya untuk melakukan dan membangun komunikasi yang terbuka antar anggota dan pengurus di dalamnya baik secara formal maupun informal. Komunikasi yang dibangun oleh Kube Sedap Melati dalam pendekatan Habermas disebut sebagai komunikasi yang bebas dari distorsi yaitu komunikasi yang dibangun melalui komitmen kesalingpahaman (Upe, 2010:258). Dalam konteks pemberdayaan menurut Stefan Sikone, Kube Sedap Melati dapat mengaktualisasikan dalam tiga sisi yaitu : pertama, menciptakan suasana atau iklim yang kondusif untuk pengembangan potensi masyarakat. Kedua, memperkuat potensi atau daya saing yang dimiliki masyarakat dan ketiga, memberdayakan mengandung arti melindungi kelompok yang kuat dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang atau tidak sehat serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah”. Selain itu, satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Kube Sedap Melati, yaitu dengan memanfaatkan berbagai kegiatan keagamaan dan tradisi yang ada di masyarakat sebagai sumber pendapatan dengan menyediakan jajanan dan makanan untuk keperluan tersebut.