Proses bimbingan agama Islam bagi pengguna narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung Demak

Main Author: Rohmatun, Lis
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9991/1/pdf.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9991/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Proses Bimbingan Agama Islam Bagi Pengguna Narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung Demak”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data yang diperoleh berdasarkan pada hasil observasi, wawancara, dan data hasil dokumentasi. Oleh sebab itu, penelitian ini berusaha mendeskripsikan tentang proses Bimbingan Agama Islam bagi pengguna narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok Sayung Demak. Bimbingan Agama Islam di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok merupakan salah satu upaya penanganan pengguna narkoba yang berbasis Islam. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan bimbingan agama yaitu untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada klien agar mental spiritual klien bisa terbentuk kembali, sehingga klien mampu untuk mengendalikan diri serta mampu menjauhkan diri dari pengaruh narkoba. Bimbingan Agama Islam dilaksanakan empat kali dalam satu minggu, yaitu pada hari senin, selasa, kamis, dan sabtu. Waktu pelaksanaan dimulai setelah shalat maghrib maupun setelah shalat isya’. Sebelum Bimbingan Agama dimulai, klien melaksanakan shalat berjamaah, dilanjutkan dengan pembukaan acara dengan membaca fatikhah dan surat-surat pendek, dan diteruskan dengan tahlil, baru masuk pada inti acara yaitu ceramah keagamaan dan pemberian motivasi, dilakukan tanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan, dan yang terakhir adalah do’a bersama sebagai penutup. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa materi bimbingan agama islam yang disampaikan berpengaruh banyak pada berubahan yang dialami oleh klien. Adapun materi yang disampaikan berupa tasawuf, tahlil, istighasah, tafsir, dan praktek ibadah seperti praktek wudhu, praktek ngaji, praktek shalat, dan praktek baca tulis al-Qur’an. Materi yang disampaikan direspon dengan baik, sehingga mampu merubah diri klien. Metode yang digunakan oleh terapis/konseor dalam menyampaikan materi yaitu dengan metode Al-Hikmah, Al-Mau’idzah al-Hasanah, dan Al-Mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan, sesuai dengan metode yang dianjurkan di dalam al-Qur’an.