Teologi dakwah inklusif dalam “Tari Sufi Nusantara”
Main Author: | Hakim, M. Rais Ribha Rifqi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9973/7/TESIS_1600048005_M_RAIS_RIBHA-RIFQI-HAKIM.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9973/ |
Daftar Isi:
- Teologi dakwah menjelaskan bagaimana sebuah corak teologi yang mempengaruhi pola gerakan atau aktivitas dakwah. Teologi menjadi fondasi utama dalam semua lini pembangunan masyarakat, terutama masyarakat Islam. Beberapa tokoh Indonesia memunculkan konsep mengenai pemahaman Islam, salah satunya adalah Islam yang besifat Inklusif atau yang bisa diartikan pula Islam yang terbuka. Maka dalam ranah dakwahnya agar dapat berjalan secara efektif dan efisien perlu sebuah media yang mampu melawan radikalisme dalam Islam. Tari Sufi Nusantara hadir sebagai salah satu media dakwah yang menjunjung nilai persaudaraan dan Inklusif, karena dalam Islam diajarkan ukhuwah basyariyah, yaitu Persaudaraan antar sesama manusia, tidak memandang ras, suku dan agamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar Teologi Dakwah Inklusif Tari Sufi Nusantara. Fokus utama untuk mengetahui bagaimana Dasar Teologi Dakwah Inklusif yang Dijadikan Pegangan Tari Sufi Nusantara serta Makna Simbolik dari Tari Sufi Nusantara dengan mengetahui komunitas mana saja yang terlibat, dinamikanya, serta timbal balik masyarakat Islam terhadap komunitas tari sufi. Hasil penelitian ini menunjikkan bahwa dasar teologi dakwah yang dijadikan pegangan komunitas Tari Sufi Nusantara di Semarang yaitu teologi Asy’ariyah. Yang mana membangun argument kebebasan manusia yang menitik beratkan pada khaliq dan kasb. Menurutnya, Allah adalah pencipta (khaliq) perbuatan manusia, sedangkan manusia adalah yang mengupayakannya (muktasib). Hanya Allah yang mampu menciptakan segala sesuatu (termasuk keinginan manusia). Dan mayoritas anggota komunitas Tari Sufi Nusantara adalah dari kalangan Ahlu Sunnah Wal Jamaa’ah yang sangat tampak dalam berbagai kegiatan inklusifnya di masyarakat.