Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI di MAN 1 Semarang 2012-2013
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan untuk mengetahui; 1) untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum pada materi pokok hidrolisis garam, 2) untuk mengetahui keterampilan proses peserta didik dan kompetensi yang dimiliki guru pada saat pembelajaran kimia materi pokok hidrolisis garam, 3) untuk mengetahui penerapan metode praktikum pada pembelajaran kimia materi pokok hidrolisis garam kelas XI di MAN 1 Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data-data penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya data di analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka Sebagai hasil penelitian penerapan metode praktikum pada pembelajaran kimia materi pokok hidrolisis garam kelas XI di MAN 1 Semarang meliputi 1. perencanaan pembelajaran: indikator pencapaian dalam RPP dan Silabus sudah terlaksana dalam pelaksanaan praktikum dan memberikan respon positif (memotivasi) peserta didik. 2. Penerapan metode praktkum meliputi: a) kegiatan pra praktikum; dalam menyiapkan alat dan bahan guru kurang melibatkan peserta didik hal ini menyebabkan akan menjadikan peserta didik kurang mandiri, dalam arti peserta didik tidak dilibatkan dalam proses persiapan dari mulai proses pengambilan peralatan paktikum hingga menyimpannya kembali akan menimbulkan kurangnya rasa tanggung jawab atas alat praktikum yang mereka gunakan karena persiapan yang dilakukan peserta didik hanya membaca petunjuk praktikum. b) Pada pelaksanaan praktikum guru memberikan arahan tentang tujuan praktikum serta mengaitkan kehidupan nyata peserta didik dari praktikum tersebut dan menjadi pembimbing dalam pembelajaran menggunakan metode praktikum. pada peserta didik pelaksanaannya meliputi keterampilan proses yang akan berjalan lancar dengan adanya kerja sama dan komunikasi antar individu. c) Proses evaluasi pada pembelajaran kimia dengan metode praktikum pada peserta didik dilakukan pada saat praktikan mengumpulkan laporan sementara pada setiap kelompok dan laporan individu, sebaiknya pada proses praktikum di kelas maupun dilaboratorium juga dilakukan. 3. kompetensi guru pada saat pembelajaran dengan menggunakan praktikum dalam merancang suatu eksperimen misalnya kurang melibatkan peserta didik, dan dalam pengelolaan kelas masih belum maksimal dikarenakan masih adanya peserta didik yang gaduh. keterampilan proses yang meliputi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, menghitung, membuat kesimpulan, berkomunikasi cukup baik hal ini dibuktikan dengan kutipan wawancara dimana peserta didik menjadi lebih tahu macam-macam garam pada saat proses praktikum dan didukung dengan rata-rata kemampuan dasar pada keterampilan proses sains 84,66% kategori baik. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode praktikum pada pembelajaran kimia materi pokok hidrolisis garam diperlukan adanya kesadaran dan komunikasi antar guru dan peserta didik. Dengan adanya kerjasama yang sinergi diharapkan pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum dapat berjalan dengan baik.