Analisis pendayagunaan zakat berbasis kerjasama usaha pada program desa ternak mandiri di lembaga amil zakat Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid cabang Semarang

Main Author: Herivo, Kevin Arthur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9654/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9654/
Daftar Isi:
  • Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2017, mencapai 26,58 juta jiwa (10,12 persen). Hal ini berarti masih berjumlah 26,58 juta masyarakat di indonesia merupakan mustahik zakat. Islam merupakan agama yang memberikan perhatianya diberbagai aspek kehidupan salah satunya ekonomi. Untuk menjamin keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan hidup masyarakat, Islam memberikan jawaban yaitu salah satunya adalah zakat. Pendayagunaan zakat adalah bentuk pemanfaatan dana zakat secara maksimum tanpa mengurangi nilai dan kegunaannya, sehingga berdayaguna untuk mencapai kemaslahatan umat. Salah satu lembaga zakat yang memiliki program pendayagunaan zakat adalah Lembaga Amil Zakat Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid (DPU DT). Tujuan penelitian ini memfokuskan pada dua permasalahan, yaitu: Bagaimana pola pedayagunaan zakat pada program Desa Ternak Mandiri di Lembaga Amil Zakat DPU DT Cabang Semarang. Bagaimana analisis kelayakan usaha Desa Ternak Mandiri Di Lembaga Amil Zakat DPU DT Cabang Semarang ditinjau dari aspek Studi Kelayakan Bisnis. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dekriptif yaitu penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Data primer diperoleh dari melalui hasil wawancara dengan kepala program Desa Ternak Mandiri di DPU DT Cabang Semarang. Sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari hasil kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian pola pendayagunan zakat pada program Desa Ternak Mandiridi DPU DT Cabang Semarang menggunakan pola produktif konvesional dengan alur antara lain: Pertama, Dana yang berasal dari Muzaki kemudian dialokasikan menjadi program Desa Ternak Mandiri dengan cara dibelikan kambing bakalan untuk digemukan ke peternak, Setelah digemukan peternak selama 7 bulan, peternak diberi kebasan untuk menjual kembali di DPU DT untuk program Qurban Peduli Negeri atau dijual secara mandiri. Bagi hasil dari penjualan adalah 60% untuk peternak, 20% asuransi kematian dan 20%untuk operasional program. Hasil penelitian analisis kelayakan usaha dari program Desa Ternak Mandiri dinilai dari aspek non finansial yang berupa aspek pasar, teknis, sosial, lingkungan dan aspek finansial menggunakan R/C ratio. R/C ratio dari Desa Ternak Mandiri bila ada ternak yang mati senilai 0,77 yang berarti program DTM belum layak dalam menghasilkan keuntungan. Apabila tidak ada ternak yang mati R/C ratio senilai 1,2 yang menunjukan program DTM layak dalam menghasilkan keuntungan.