Analisis rumus trigonometri dalam penentuan arah kiblat
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui rumus-rumus trigonometri yang dipakai dalam teori penentuan arah kiblat dan mengetahui penerapan rumus-rumus trigonometri dalam teori penentuan arah kiblat. Adapun rumusan masalahnya; pertama, rumus apa sajakah yang digunakan dalam teori penentuan arah kiblat. Kedua, bagaimanakah aplikasi/penerapan rumus trigonometri dalam teori penentuan arah kiblat. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini menelaah konsep trigonometri dalam aplikasinya pada teori penentuan arah kiblat, yaitu teori trigonometri bola (Spherical Trygonometri), geodesi dan navigasi. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan melakukan penelusuran dan penelaahan dengan cara membaca buku-buku yang terkait dengan penelitian ini. Adapun dalam teknik analisis menggunakan logika induksi untuk memperoleh kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam permasalahan ini. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan; pertama, Teori penentuan arah kiblat sampai saat ini yang sudah diketahui ada tiga, yaitu trigonometri bola (Spherical Trigonometry), geodesi dan navigasi. Dalam teori trigonometri bola (Spherical Trigonometry), aturan trigonometri yang dipakai adalah aturan trigonometri pada bidang lengkung. Lebih tepatnya bidang bola, karena teori yang digunakan adalah teori trigonometri bola. Sehingga rumus trigonometri yang ada juga bervariasi, mulai dari aturan sinus, cosinus, rumus tangen, secan, cosecan dan cotangen. Meskipun demikian, dalam praktik perhitungannya rumus yang digunakan tidaklah semua, tetapi lebih menyesuaikan kebutuhan. Sedangkan pada teori geodesi aturan trigonometri yang diterapkan lebih pada bidang lengkung, namun cenderung mendekati bentuk bola yang sebenarnya, yaitu elips. Rumus trigonometri yang digunakan dalam penentuan arah kiblat juga hampir sama, yaitu rumus sinus, cosinus, tangen, secan, cosecan dan cotangen. Namun, dalam perhitungannya rumus yang dipakai juga tidak semuanya, menyesuaikan. Berbeda dengan teori navigasi, dalam teori ini aturan yang dipakai adalah aturan trigonometri pada bidang datar. Sebab, acuannya memang berdasar peta bidang datar. Meskipun demikian, rumus yang diterapkan dalam perhitungan arah kiblat juga tak jauh beda, yakni tetap memuat rumus sinus, cosinus dan tangen. Kedua, adapun aplikasi/penerapan rumus-rumus trigonometri tersebut, baik dalam teori trigonometri bola (Spherical Trigonometry), geodesi dan navigasi tidak terlepas dari alat bantu dalam perhitungan arah kiblat. Pada teori trigonometri bola (Spherical Trigonometry), supaya mempermudah perhitungan/penentuan arah kiblat maka bisa menggunakan alat bantu kalkulator. Sedangkan dalam teori geodesi, dalam penentuan/perhitungan arah kiblat bisa menggunakan metode vincenty. Adapun dalam teori navigasi, aplikasinya lebih mengacu pada konsep peta bidang datar.