Bimbingan Islam bagi narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang tinjauan metode dakwah
Main Author: | Yulistyana, Ika Fita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9399/1/FULL%20SKRIPSI.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9399/ |
Daftar Isi:
- Seseorang yang mempunyai kepercayaan yang menurut seseorang itu benar pasti akan meyakini kepercayaannya. Hal ini seperti yang terjadi kepada para terorisme yang berjihad atas nama agama karena tuntunan dari orang-orang yang telah mendoktrin mereka menjadi orang yang radikal atau ajaran dari orang yang mereka anggap sebagai guru. Hal ini menyebabkan kerusakan pada diri mereka sendiri dan kepada yang lain, kematian dan masuknya mereka ke Lembaga Pemasyarakatan apabila masih hidup dalam proses penangkapan, karena perbuatan terorisme sangat dilarang dalam hukum di negara Indonesia apapun alasannya. Seseorang yang melakukan tindakan terorisme akan menjadi sasaran aparat untuk dimasukan ke Lembaga Pemasyarakatan yang nantinya di dalamnya akan mendapat bimbingan yang mana apabila para narapidana terorisme sudah bebas akan mampu lebih memahami dan menafsirkan ideologi tentang kecintaan terhadap NKRI yang disusupkan segi Islam didalamnya. Pokok masalah dalam penelitian skripsi penulis adalah (1) Bagaimana pelaksanaan bimbingan Islam bagi narapidana terorisme? (2) Bagaimana analisis metode dakwah terhadap bimbingan Islam bagi narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang? Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan yang diajukan secara sistematik berdasarkan fakta-fakta yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang. Dalam merumuskan hasil penelitian skripsi ini perlu adanya upaya perolehan dan pengolahan data-data. Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah semua terkumpul, kemudian penulis analisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pertama, bimbingan Islam yang telah ditetapkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang tidak sepenuhnya diikuti oleh para narapidana terorisme, karena lebih aktif kegiatan di pendopo blok khusus narapidana terorisme. Dalam Lapas Klas I Semarang yang bekerjasama dengan BNPT memiliki program bimbingan Islam yang menggunakan teori ESP (Emotional Spiritual physichis) yang meliputi: welcome, humanisme, soft skill, hipnotherapy, proaktif, menyentuh hati, dan mau’idhoh hasanah. Sedangkan untuk analisis bimbingan Islam dengan tinjauan metode dakwah di Lapas Klas I Semarang menggunakan metode mau’idhoh hasanah, yaitu petugas BNPT memberikan bimbingan Islam dengan cara menyentuh hati, pembimbing sebagai teman dekat yang setia, yang menyayangi dan memberikannya segala hal yang bermanfaat serta membahagiakan mad’u nya.