Peningkatan sikap dermawan dalam perspektif Imam Al Ghazali studi analisis dalam kitab Ihya’ Ulumuddin jilid IV bab tazkiyatun nafs

Main Author: Al Asy'ari, Abdullah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9262/1/134411043.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9262/
Daftar Isi:
  • Manusia selalu mementingkan dirinya sendiri terlebih berkaitan dengan hal kebutuhan hidup duniawi, padahal manusia itu makhluk sosial yang saling membutuhkan, antara satu dengan lainnya, apa lagi di zaman sekarang sudah jarang ada manusia yang menolong sesamanya untuk kepentingan di akhirat, jika ada sosok yang dermawan di kehidupan, seringkali ada tujuan politis dari apa yang sudah diberikan dengan meminta timbal balik penerima bantuan/pertolongan. sedangkan agama memerintahkan sikap dermawan dalam kehidupan sehari hari. Kedermawanan merupakan sikap, karakter yang jarang ditemukan pada diri seseorang. Dalam Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memiliki karakter atau sikap kedermawanan dengan tujuan agar memiliki rasa syukur terhadap nikmat Allah, mewujudkan kepekaan sosial yang tinggi, serta terwujudnya masyarakat yang gemar tolong menolong. Kedermawanan merupakan sikap atau karakter yang jarang ditemukan dalam diri seseorang tidak semua orang memiliki karakter dermawan. Penelitian ini ingin menjawab permasalahan: 1. Bagaiman Peningkatan sikap dermawan dalam perspektif Imam al-Ghazali? 2. Bagaimana relevan pemikiran Imam al Ghazali tentang Peningkatan sikap dermawan zaman sekarang? Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library reseach) dengan menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan metode analisis data menggunakan deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah 1. Peningkatan sikap dermawan menurut Imam al-Ghazali dalamkitab Ihya’ ‘Ulum al-Ddin mengarahkan sikap dermawan seperti sebuah pohon yang selalu menjalar akarnya ke sebuah kebaikan dan kebaikan itu akan meimbulkan kebaikan pula jika secara terus menerus dilakukan akan membawanya ke surga. 2. Pada zaman sekarang manusia belum bisa dinilai apakah itu dermawan atau tidak dermawan dikarenakan ada manusia bersikap dermawan yang ingin menunjukan keberadaanya sedangkan dan ada pula manusia yang tidak melakukan sesuatu atau sikap dermawan dikarenakan sesuatu hal atau keterbatasan untuk melakukan hal itu.