Hijab syar’i antara trend dan ideologi (analisis semiotika Roland Barthes)
Main Author: | Latifatunnuri, Nadiya Utlina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9229/1/1404016037.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9229/ |
Daftar Isi:
- Mitos adalah suatu bentuk pesan atau tuturan yang harus diyakinii kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan. Hijab syar’i saat ini tidak hanya menjadi simbol keagamaan namun juga sebagai budaya dan gaya hidup. Perempuan muslim saat ini justru mencoba mengaplikasikan antara agama dan gaya hidup ke dalam kehidupan mereka. Hijab syar’i menekankan pada pemahaman ideologi seseorang harus konsisten dengan rasa berfikir yang dipilihnya, hijab syar’i adalah bentuk tanda. Hijab pun akhirnya tidak terlepas dari genggaman kapitalisme yang mengubahnya menjadi komoditi yang bebas dikonsumsi Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini guna mengetahui : (1) Bagaimana pemaknaan tanda-tanda yang terdapat dalam fenomena Hijab syar’i. (2) Bagaimana relasi Mitos dan Ideologi dalam konsep Hijab syar’i. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (library research), dengan obyek penelitiannya adalah buku-buku.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat diruangan perpustakaan seperti buku, majalah, dokumen sejarah, catatan, dan lain sebagainya. Sementara itu, analisis data dalam penelitian ini menggunakan kualitatif (library research) dengan menganalisa pemahaman adanya hijab syar’i dengan menggunakan analisa semiotika Roland Barthes. Analisis dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul. Proses analisis dimulai dari membaca, mempelajari dan menelaah data yang didapat mengenai mitos, sakral dan profan sesuai dengan teori-teori ilmiah yang sudah ada. Selanjutnya dari proses analisis tersebut, peneliti mengambil kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang bersifat khusus. Penelitian ini memiliki hasil sebagai berikut : (1) Bagaimana pemaknaan tanda-tanda yang terdapat dalam fenomena Hijab syar’i dilihat dari indikator : yaitu petanda, sesuai dengan syariat, busana muslimah (identitas), tanda kesalehan. Pada tataran tanda tingkat pertama (simbol tanda pembeda) jilbab sekaligus hadir sebagai mitos (kesadaran umum) yang mengonstruksi konotasi sistem penandaan tingkat ke dua yakni penanda konotasi yang menyebabkan sesuatu yang profane bagi kaum perempuan jika tak mengenakan jilbab (secara dogmatis) dari petanda kinerja ideology yang diproliferasikan budaya berkuasa sebagai tanda sebuah opsi baku bagi perempuan untuk tetap bisa eksis dalam tatanan kehidupan pada komunitasnya. (2) Bagaimana relasi Mitos dan Ideologi dalam konsep Hijab syar’i adalah Mitos jilbab hanya ada 3 meliputi Muslimah, Sholehah dan Modern. Hijab memang berniat menutupi tubuh dan representasi menjalankan perintah agama, tetapi gerakan hijab saat ini malah tidak ada urusan dengan peningkatan religiusitas, kesadaran beragama, atau keberimanan. Manifestasi keilahian tertutupi mode. Hal terpenting adalah apa yang dipakai tidak harus mewakili apa yang ada di dalam batin. Dari penelitian diharapkan muslimah harus tahu jilbab yang dapat menutup aurat dan apa sebenarnya kegunaan jilbab itu sendiri.