Penerapan Cooperative Learning melalui Strategi Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Asmaul Husna Kelas IV MI Krajankulon Kaliwungu Kabupaten Kendal
Daftar Isi:
- Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan bagian pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan menghantarkan peserta didik ke fitrah yang benar serta memiliki memiliki budi pekerti/akhlak yang mulia. Agar pembelajaran Akhlak dapat tertanam dalam diri siswa dengan baik, maka banyak konsep model pembelajaran yang ditawarkan. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif melalui strategi Crossword Puzzle yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah penerapan Cooperative learning melalui strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Asmaul Husna pada Siswa kelas IV A MI Krajankulon Kaliwungu. Dalam melaksanakan PTK harus mengacu pada desain penelitian yang telah dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku. Fungsinya sebagai patokan untuk mengetahui bentuk penerapan pembelajaran Kooperatif melalui strategi Crossword Puzzle dalam meningkatkan keaktifan dan Hasil Belajar Asmaul Husna pada siswa kelas IV A .Tahapan penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan,(3) Pengamatan, dan (4) Refleksi Sedangkan pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi yang langsung dilakukan di lapangan. Sumber data dari penelitian ini adalah satu kelas, yaitu siswa kelas IV A MI Krajankulon Kaliwungu Kabupaten Kendal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Cooperative Learning melalui strategi Crossword Puzzle terbukti dapat meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akidah Akhlak khususnya materi Asmaul Husna pada siswa kelas IVA MI Krajankulon di Kaliwungu. Hal ini dapat diketahui dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pada materi Asmaul Husna yang semula nilai rata-rata pada Prasiklus sebesar 63, pada siklus I sebesar 75,62 dan pada siklus II sebesar 87,37. Begitu juga pada ketuntasan klasikal persentasenya mengalami peningkatan dari mulai pra siklus 29,63%, siklus pertama sebesar 62,96%, dan pada siklus kedua sebesar 81,48%. Keaktifan peserta didik mengalami peningkatan dengan persentase keaktifan sebesar 62,03% pada siklus I, meningkat menjadi 75,35 % pada siklus II. Tanggapan pesesrta didik terhadap strategi pembelajaran tersebut cukup baik, sehingga dalam penerapannya tertanamnya rasa kebersamaan dan pengalaman siswa menjadi bertambah.