Epistemologi Tafsir Amaly karya K.H Muhammad Qoyyim Ya’qub kajian Surat Al-Mutaffififin
Main Author: | Kholidiyah, Nida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9205/1/1404026067.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9205/ |
Daftar Isi:
- Tafsir sebagai usaha memahami dan menerangkan maksud dan kandungan ayat-ayat suci al-Qur’an telah mengalami perkembangan yang cukup bervariasi. K.H Muhammad Qoyyim Ya’qub dengan latar belakang mursyid tarekat Syażiliyah al-Mas’udiyyah dan ilmu tasawuf yang dimilikinya, mencoba menafsirkan al-Qur’an dengan memberi penawaran yang berbeda yang ia tuangkan ke dalam kitab tafsir yang diberi nama Tafsir Amaly. Gagasan yang ditawarkan Kyai Qoyyim adalah setiap orang diajak dalam membaca setiap ayat sekaligus juga berfikir bagaimana mengamalkan ayat tersebut. Dengan tafsir model seperti ini, seseorang tidak terjebak dengan sisi pemikiran, namun lebih menuju kepada inti dari pada al-Qur’an diturunkan, yaitu untuk diamalkan. Jenis penelitian ini adalah kajian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif-analisis untuk mengungkap gambaran serta sisi epistemologi dari Tafsir Amaly dan relevansinya dengan zaman sekarang. Dari penelitian ini penulis meyimpulkan: pertama, sumber rujukan yang digunakan dalam Tafsir Amaly adalah al-Qur’an, hadis dan ilmu laduni. Uraian penafsiran makna zahir adalah sebagai landasan untuk memperoleh makna batin suatu ayat. Untuk mengetahui makna zahir yaitu dengan mengetahui sisi kebahasaan ayat, lalu ditakwilkan untuk menuju makna batin. Adapun teori koherensi dan pragmatisme di dalam Tafsir Amaly, keduanya diaplikasikan dengan baik oleh mufasir. Kedua, dengan melihat realitas zaman saat ini, Tafsir Amaly dapat dikatakan relevan dengan zaman sekarang, karena pengamalan-pengamalan al-Qura’n dalam tafsir tersebut dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun.