Shalat di masjid bagi perempuan studi ma’āni al-Ḥadīṡ

Main Author: Fuad, Dakiful
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9197/1/134211094.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9197/
Daftar Isi:
  • Kedudukan perempuan di banding laki-laki dalam beberapa hadīṡ bernada lebih memandang rendah perempuan dari pada laki-laki, misalnya dalam hal ibadah bagi perempuan, al Qur’an memberikan kedudukan dan kesempatan yang sama diantara laki-laki dan perempuan, namun masih juga terdapat hadīṡ-hadīṡ yang secara harfiah terkesan memberikan penilaian separoh kepada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Dari hadīṡ tersebut memang tampak seolah-olah perempuan itu harus menerima nasibnya sebagai makhluk domistik dan diperlakukan tidak adil. Persoalan mengenai shalat di masjid bagi perempuan, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadīṡ tidak saja ditujukan kepada perempuan atau istri, sebagaimana dhahir hadīṡ, tetapi juga dapat diterapkan kepada kaum laki-laki atau suami Berawal dari teks hadīṡ shalat bagi perempuan lebih baik dirumahnya, dari sini penulis ingin mengetahui 1. Bagaimanakah memahami makna hadīṡ tentang shalat di masjid bagi perempuan? 2. Bagaimanakah implementasi hadīṡ tentang shalat di masjid bagi perempuan? jenis penelitian ini adalah kualitatif dikarenakan dalam penelitian ini sifatnya lebih kepada kajian teks. Dimana kajian yang dilakukan penulis adalah kajian kepustakaan (library research), Yaitu penelitian yang mengkaji data-data melalui melalui kepustakaan dengan mengambil data dari kutub al tis’ah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tematik (maudhu’i), yaitu menelusuri hadīṡ berdasarkan tema tertentu. Dalam pengolahan data penulis memaparkan tentang kualitas hadīṡ dan bagaimana memahami hadīṡ dengan berbagai pendekatan keilmuan. Kemudian menjelaskan gambaran umum tentang sejarah wanita di dalam islam beserta redaksi hadīṡ dengan keterangannya Sedangkan Metode analisis yang penulis gunakan adalah Ma’āni al hadīṡ, yaitu memahami hadis sesuai dengan makna sebenarnya dengan pendekatan historis, sosiologis, dan antropologis kemudian dari pendekatan tersebut penulis kaitkan dengan masa sekarang. Hasil penelitian analisis hadīṡ shalat di masjid bagi perempuan dengan memperhatikan berbagai keterangan dan uraian berdasarkan: (1) pendekatan historis dalam hal ini tidak mungkin kembali pada masa tradisi jahiliyah yang tidak bisa menghargai perempuan dimana dominasi laki-laki lebih berkuasa. (2) pendekatan sosiologis dalam hal ini yang di kehendaki adalah keamanan bagi perempuan untuk shalat di masjkid dan (3) pendekatan antropologis dalam hal ini berkaitan dengan bentuk bangunan masjid yang tidak di mungkinkan bagi perempuan unrtuk melaksanankannya. Kesimpulan dari semua pendekatan itu adalah keleluasaan kepada kaum perempuan untuk aktif dalam berbagai kegiatan. Implementasi hadīṡ pada masa sekarang yaitu yang perlu di perhatikan bagi kaum perempuan, ialah adab-adab ke masjid, yaitu berpakaian sederhana, tidak berwangi-wangian, tidak memakai sesuatu yang dapat merangsang syahwat laki-laki. Sungguh benar bahwa kaum perempuan menghadiri jama’ah-jama’ah shalat di masjid bersama-sama orang laki-laki, menghasilkan pahala yang besar.