Pembacaan Al-Qur’ān surat-surat pilihan di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen studi living Qur’ān
Main Author: | Qosi'in, Imam Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9187/1/114211024.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9187/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang tradisi pembacaan al-Qur’ān surat-surat pilihan yang meliputi surat Yāsīn, surat al-Kahfi dan surat al-Wāqi’ah. Skripsi ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa di kalangan umat muslim sudah tidak asing lagi dalam membaca surat-surat yang ada dalam al-Qur’ān dengan bertujuan untuk mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya, selain sebagai ibadah mereka juga ada maksud untuk mendapat khasiat dari surat yang dibacanya. Hal semacam itu telah menunjukkan bahwa al-Qur’ān telah melahirkan berbagai bentuk respon dan peradaban bagi umat Islam. Kajian yang lebih menekankan pada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran al-Qur’ān di tengah-tengah kehidupan mereka di sebut dengan Living Qur’ān (al-Qur’ān in everyday life). Kaum Muslim Indonesia khususnya diantara mereka banyak yang melakukan amalan-amalan dengan cara membaca surat-surat al-Qur’ān secara rutin bahkan ada juga yang menjadikan bacaan al-Qur’ān sebagai tradisi, surat-surat yang biasa dijadikan sebuah ritual biasanya surat al-Wāqi‘ah, Yāsīn, al-Rahman, al-Kahfi, al-Dukhan, dan masih banyak surat-surat yang lain. Sebagai surat yang paling sering ditradisikan oleh kaum Muslimin adalah surat Yāsīn, al-Kahfi dan al-Wāqi’ah. Kegiatan semacam itu bisa ditemukan diberbagai tempat seperti di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen yang mengamalkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut. Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: Bagaimana proses pembacaan al-Qur’ān surat-surat pilihan di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen? dan Apa makna pembacaan al-Qur’ān surat-surat pilihan di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen?. Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan ( field research). Sumber data primer dari penelitian ini yaitu wawancara kepada Pengasuh, Ustadz dan santri Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen dan juga mengamati kegiatan-kegiatan yang ada di sana, sedangkan sumber data sekundernya yaitu literatur-literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan tema yang di bahas dalam penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: Pertama, Rutinitas Pembacaan al-Qur’ān surat-surat pilihan di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen ada tiga yang pertama surat Yāsīn di baca setiap selesai shalat Magrib, kedua surat al-Kahfi dibaca setiap malam jum’at, ketiga surat al-Wāqi’ah dibaca setiap hari selasa pagi setelah shalat shubuh. Adapun pelaksanaan pembacaannya adalah surat-surat pilihan dibaca seperti biasa yaitu dari awal surat sampai akhir surat dengan tartil, bersama-sama, bersuara keras, dengan duduk bersila serta menghadap ke arah kiblat. Kemudian setelah itu disambung dengan do’a. Hasil dari analisis peneliti bahwa surat-surat pilihan dibaca secara rutin di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen itu tidak lepas dari keyakinan para pelaku terhadap ḥadīṡ-ḥadīṡ yang menjelaskan tentang keutamaan membaca surat-surat pilihan. Kedua, tujuan pengasuh dan para Ustadz Pondok Pesantren Futuhiyyah dalam membaca surat-surat pilihan setiap ba’da shalat fardhu adalah supaya para santri terbiasa membaca al-Qur’ān untuk menanamkan rasa cinta terhadap al-Qur’ān dengan harapan mendapat rahmat, hidayah dan ridho Allah serta mendapat syafa’at dari al-Qur’ān kelak di akhirat, dan juga mendapat balasan dari membaca surat-surat pilihan yaitu bisa memahami kandungan al-Qur’ān, mendapat kemudahan dalam menjalani kehidupan, mendapat ampunan Allah atas dosa-dosa, selain itu agar bisa wafatnya syahid sehingga bisa khusnul khotimah, mendapatkan ampunan, mendapatkan rizki yang berkah dan masih banyak pendapat ulama’ tentang keutamaan membaca surat-surat pilihan. Kemudian di antara dasar yang dipegangi oleh pengasuh dan para ustāẓ dalam mengamalkan pembacaan surat-surat pilihan tidak lepas dari pengalaman mereka ketika masih belajar kitab kuning, ketika mereka membaca kitab kuning mereka temukan ḥadīṡ-ḥadīṡ yang menjelaskan keutamaan membaca surat-surat pilihan sehingga dalam hati mereka telah tertanamkan rasa keyakinan dan termotivasi untuk mengamalkannya.