Penerapan pembiayaan modal usaha tanpa agunan dengan akad mudharabah di BMT Amanah Usaha Mulia Magelang

Main Author: Amrullah, Naufal Fa'iq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9074/1/FULL%20TUGAS%20AKHIR.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9074/
Daftar Isi:
  • BMT Amanah Usaha Mulia Magelang mempunyai beberapa produk unggulan akan tetapi untuk produk yang paling banyak diminati masyarakat yaitu produk pembiayaan modal usaha tanpa agunan dengan akad mudharabah. Produk ini digunakan masyarakat khususnya para pedagang untuk mengembangkan usahanya, untuk itu penulis tertarik untuk membahas lebih jauh dan merumuskan masalah yaitu bagaimana penerapan produk pembiayaan modal usaha tanpa agunan dengan akad mudharabah dan apa saja kendala yang dihadapi kedua belah pihak yaitu BMT dan Anggota saat penerapan produk pembiayaan modal usaha tanpa agunan dengan akad mudharabah di BMT Amanah Usaha Mulia Magelang. Penelitian dalam Tugas Akhir ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan juga metode data deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi terhadap keterangan dan penjelasan yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah pembiayaan modal usaha tanpa agunan adalah produk pembiayaan yang di berikan oleh BMT Amanah usaha Mulia Magelang untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam mengembangkan usahanya dengan plafon yang diberikan maksimal tiga juta rupiah. Adapun dalam penerapannya apabila masyarakat ingin mengajukan pembiayaan datang langsung ke BMT dengan membawa persyaratan yang ditentukan dan mengisi formulir pembiayaan. Untuk kendala yang dihadapi kedua belah pihak dari anggota menganggap dengan adanya pembiayaan ini membantu usaha mereka dan tidak ada kendala yang signifikan dan untuk BMT sendiri kendala yang dihadapi yaitu saat mengenalkan dan merubah menset masyarakat yang menganggap BMT sama dengan pihak renternir. Lalu saat terjadi pembiayaan yang macet, karena ini merupakan pembiayaan modal usaha tanpa jaminan maka tidak ada objek yang bisa dijaminkan tapi dari kendala tersebut BMT tetap memiliki upaya untuk mengantisipasi berbagai kendala yang ada.