Penerapan komunikasi empatik dalam program reality show Orang Pinggiran Trans 7

Main Author: Roji, Serur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8725/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8725/
Daftar Isi:
  • Kemampuan komunikasi empatik perlu ditanamkan untuk menghindari terjadinya kegagalan komunikasi. Komunikasi empatik yang dibiarkan terkikis, tidak jarang dapat menyulut kesalah pahaman, sikap saling menghakimi hingga saling menyalahkan. Kemampuan dalam berkomunikasi secara empatik salah satunya dapat diwariskan melalui program televisi, karena program menjadi salah satu indikator kesuksesan televisi. Satu diantara program yang dapat digunakan sebagai media pewaris ini adalah program reality show Orang Pinggiran yang ditayangkan Trans 7. Atas dasar fenomena tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti perihal komunikasi empatik di media massa dengan rumusan masalah yaitu, bagaimana penerapan komunikasi empatik dalam program reality show Orang Pinggiran Trans 7? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika The Code of Television milik John Fiske. Terdapat tiga tahapan dalam metode penelitian ini yaitu, pertama level realitas, kedua level representasi dan level ideologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian terhadap 7 Episode reality show Orang Pinggiran adalah bahwa tayangan ini telah menerapkan komunikasi empatik dengan menyebarkan motivasi dan nilai - nilai positif. Temuan tersebut diperoleh dari hasil analisis dengan membaginya menjadi tiga level analisis. Dari level realitas, penerapan komunikasi empatik tergambar melalui Cara berbicara (Speech), Suara (Sound), Lingkungan (Environment), Gerakan (Gesture), Ekspresi (Expression), Penampilan, Kostum (Dress), dan Perilaku (Behaviour). Kemudian pada level representasi tergambar melalui Kamera, Dialog, Narasi, Editing, Musik, Action / Aksi, Karakter dan Setting Tempat. Sementara untuk level ideologi, dari analisis sejumlah frame, terlihat bahwa hubungan antar tokoh pada masing-masing kisah, menunjukkan adanya penerapan ideologi pancasila.