Problem emosi anak terlantar di Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Bima Sakti Karang Bayan Demak dan upaya mengatasinya perspektif fungsi bimbingan dan penyuluhan islam

Main Author: Sidqiyyah, Nur Laily
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8711/1/FULL%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8711/
Daftar Isi:
  • Anak terlantar merupakan anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Tindakan yang dilakukan anak terlantar berupa minum-minuman memukul, dan berkata kasar. Anak terlantar memiliki problem emosi, sehingga perlunya bimbingan sebagai upaya mengatasi problem emosi anak terlantar. PLK Bima Sakti menerapkan bimbingan sebagai upaya mengatasi problem emosi anak terlantar. Bimbingan yang diberikan diharapkan mampu membantu anak terlantar dalam menyelesaikan masalahnya, menyadarkan anak terlantar tentang perilakunya yang menyimpang dari nilai-nilai moral dan agama, dan membantu anak terantar dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan norma dan ajaran agama Islam. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui upaya mengatasi problem emosi anak terlantar setelah mengikuti bimbingan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta teknik analisis data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Subjek penelitian anak terlantar dan pembimbing sebagai data primer. Data sekunder pengasuh dan pengurus PLK Bima Sakti Karang Bayan Demak. Jenis problem emosi anak terlantar di PLK berupa benci berlebihan dan perilaku agresif. Problem benci yang berlebihan itu ditandai dengan kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak yang dapat menyebabkan kebencian berlebihan. Jenis problem emosi yang kedua yaitu perilaku agresif. Perilaku agresif anak terlantar ditandai dengan perilaku seperti yang tidak baik seperti mengamuk (marah berlebihan), menyakiti, berbuat kasar, memukul temannya dan mengancam ingin membunuh orang tuanya kalau keinginan mereka tidak dipenuhi. Upaya mengatasi anak terlantar di PLK sangat beragam seperti, bimbingan individu, nasihat dan bimbingan kelompok. Berdasarkan fungsi bimbingan dan penyuluhan Islam yang terdapat di PLK untuk mengatasi problem emosi anak terlantar yaitu fungsi pencegahan (preventif), fungsi penyembuhan (kuratif) dan fungsi pengembangan (development). Bimbingan individu terdapat fungsi kuratif, nasihat terdapat fungsi preventif dan kuratif, dan bimbingan kelompok terdapat fungsi kuratif dan development.