Manajemen pelatihan khitobah dalam membentuk kader da’iyah studi di Ma’had Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Main Author: Zahroh, Siti Fatimatuz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8579/1/FULL%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8579/
Daftar Isi:
  • Penelitian dngan judul “Manajemen Pelatihan Khitobah dalam membentuk kader da’iyah (Studi di Ma’had Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang)” Penelitian ini mempunyai tujuan untuk (1) mengetahui urgensi manajemen pelatihan khitobah di Ma’had Walisongo, (2) mengetahui manajemen pelatihan khitobah di Ma’had Walisongo, (3) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan pelatihan khitobah yang dilakukan di Ma’had Walisongo. Penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data primer berupa informasi-informasi dari lapangan melalui pengamatan secara langsung di Ma’had Walisongo Semarang tentang kegiatan yang dilaksanakan, kemudian sumber data sekunder berupa buku-buku, data-data dokumentasi Ma’had Walisongo. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) urgensi manajemen pelatihan khitobah di Ma’had Walisongo yaitu salah satunya untuk mewujudkan visi misi Ma’had Walisongo juga memiliki urgensi bagi peningkatan kualitas santri dalam menciptakan suasana belajar yang memungkinkan santri dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi dibidang bahasa Arab dan Inggris sebagai bekal untuk membaca literatur-literatur asing yang diperlukan selama mengikuti perkuliahan di fakultas masing-masing. (2) Kegiatan pelatihan khitobah di Ma’had Walisongo menerapkan fungsi Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan, dan evaluasi dengan baik. (3) Faktor pendukung kegiatan pelatihan khitobah di Ma’had Walisongo adalah, adanya motivasi dari pengasuh Ma’had Walisongo Semarang, adanya kurikulum yang diberikan Ma’had Walisongo, tersedianya sarana dan prasarana, adanya peraturan-peraturan yang harus dilakukan, santri dari lulusan pondok pesantren berbasis bilingual. Sedangkan faktor penghambatnya adalah beberapa santri yang masih kesulitan dalam menerjemahkan, terdapat beberapa santri yang masih grogi saat menyampaikan materi khitobah.