Problematika pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTA) pada anak berkebutuhan khusus (tunanetra) di Madrasah Ibtidaiyah Luar Biasa (MILB) YKTM Budi Asih Semarang

Main Author: Hidayatullah, Muhammad Syarif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8344/1/133111092.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8344/
Daftar Isi:
  • Mempelajari al-Quran merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Tidak menutup kemungkinan bagi anak berkebutuhan khusus. Pada kajian ini, terfokuskan membahas tentang problematika yang dihadapi pendidik dalam pembelajaran baca tulis al-Quran pada peserta didik tunanetra di MILB YKTM Budi Asih Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Proses pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya pengolahan data menggunakan tiga langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data (display data), menyimpulkan data. Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dalam pembelajaran baca tulis al-Quran pada peserta didik tunanetra di MILB YKTM Budi Asih Semarang memiliki kesamaan pada pembelajaran pada umumnya, hanya saja perlu adanya modifikasi guna menyesuaikan kondisi peserta didik. Tentunya dalam menghadapi peserta didik yang tidak dalam kategori normal akan menemui beberapa hambatan, diantara : keterbatasan fisik pada peserta didik yang memiliki kelemahan pada indra pengelihatannya, kepekaan meraba huruf braille, perbedaan kemampuan menangkap pelajaran pada masing-masing anak, motivasi belajar peserta didik yang tidak stabil, kurangnya dorongan dari orang tua, sarana dan prasaran yang belum memadahi, serta kurangnya tenaga pendidik. Upaya pendidik dalam mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan cara senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik dalam menyampaikan pelajaran, menggunakan metode sorogan, ditujukan agar peserta didik lebih maksimal memahami materi yang dipelajarinya, memaksimalkan penggunaan al-Quran braille, serta senantiasa sabar dalam mengikuti mood peserta didik yang tidak stabil.