Implementasi sikap taʻẓim siswa kepada guru pasca pembelajaran Taʻlim Al-Mutaʻallim di SMA Ma’arif NU 04 Kangkung Kabupaten Kendal

Main Author: Mubarok, Muchamad Husni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8329/1/133111144.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8329/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pemebelajaran Kitab Taʻlīm al-Mutaʻallim di SMA Ma’arif NU 04 Kangkung Kendal. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pembelajaran Taʻlīm al-Mutaʻallim di SMA Ma’arif NU 04 Kangkung Kabupaten Kendal ? (2) Bagaimana implementasi sikap Taʻẓīm siswa terhadap guru pasca belajar Taʻlīm al-Mutaʻallim di SMA Ma’arif NU 04 Kangkung Kabupaten Kendal ? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatatif lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi untuk mengecek keabsahan data. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yaitu, teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran kitab Taʻlīm al-Mutaʻallim di SMA Ma’arif NU 04 Kangkung menggunakan metode bandongan, sorogan, dan musyawarah. Selain itu pembentukan sikap Taʻẓīm dilakukan melalui pemberian ilmu pengetahuan, motivasi, pembiasaan, perlibatan, dan melalui tata tertib serta sanksi. Semua di jadikan dalam satu komponen peraturan sekolah SMA Ma’arif NU 04 shingga siswa dapat mengaplikasikan pendidikan karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (2) Implementasi sikap Taʻẓīm di SMA Ma’arif sangat dikatakan baik. Hal ini terbukti dalam sikap siswa terhadap guru sangat menghormati, sebagaimana ketika bertemu saling mengucap salam dan mencium tangannya tidak seenaknya sendiri ketika bertemu dengan guru, tidak berani duduk di tempat duduknya, tidak berani masuk ruang guru sebelum di berikan izin, tidak berani berbicara sebelum diizinkan untuk bertanya oleh guru.