Implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia di MI NU Banat Kudus
Main Author: | Fitriyani, Firdha Naili |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/1/COVER%20DLL.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/2/BAB%20I.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/3/BAB%20II.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/4/BAB%20III.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/5/BAB%20IV.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/6/BAB%20V.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8296/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini membahas tentang implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia di MI NU Banat Kudus. Kajian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh MI NU Banat Kudus mengambil kebijakan mengimplementasikan kurikulum muatan lokal yang berbasis agama. Hal ini merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menanggulangi permasalahan perkembangan anak. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia di MI NU Banat Kudus? (2) Bagaimana Implikasi dari kebijakan kurikulum muatan lokal di MI NU Banat Kudus? Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan kurikulum muatan lokal di MI NU Banat Kudus selama ini telah dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Muatan lokal dalam pendidikan menunjuk pada karakteristik atau bobot yang bersifat lokal yang secara sadar dan sistemik memberikan corak pada bagaimana kurikulum diimplementasikan sesuai dengan kemampuan, daya dukung, kepentingan lokal. Implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia khususnya materi akhlaq dalam mata pelajaran diterapkan diseluruh jenjang kelas. Pelaksanaan kurikulum muatan lokal agar dapat ditambahkan waktu pembelajaran kepada peserta didik, serta dapat ditambah dengan menerapkan pembiasaan yang baik seperti kedisiplinan, saling tolong menolong, kerapian, peduli lingkungan dan sosial, sehingga peserta didik terbiasa hingga mereka dewasa. Skripsi ini membahas tentang implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia di MI NU Banat Kudus. Kajian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh MI NU Banat Kudus mengambil kebijakan mengimplementasikan kurikulum muatan lokal yang berbasis agama. Hal ini merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menanggulangi permasalahan perkembangan anak. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia di MI NU Banat Kudus? (2) Bagaimana Implikasi dari kebijakan kurikulum muatan lokal di MI NU Banat Kudus? Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan kurikulum muatan lokal di MI NU Banat Kudus selama ini telah dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Muatan lokal dalam pendidikan menunjuk pada karakteristik atau bobot yang bersifat lokal yang secara sadar dan sistemik memberikan corak pada bagaimana kurikulum diimplementasikan sesuai dengan kemampuan, daya dukung, kepentingan lokal. Implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal dalam membentuk pribadi berakhlaq mulia khususnya materi akhlaq dalam mata pelajaran diterapkan diseluruh jenjang kelas. Pelaksanaan kurikulum muatan lokal agar dapat ditambahkan waktu pembelajaran kepada peserta didik, serta dapat ditambah dengan menerapkan pembiasaan yang baik seperti kedisiplinan, saling tolong menolong, kerapian, peduli lingkungan dan sosial, sehingga peserta didik terbiasa hingga mereka dewasa.